Radarjambi.co.id - KERINCI - Beberapa bulan lalu, pihak Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Lempur kecamatan Gunung raya dan Talang Kemuning, kecamatan Bukit Kerman, telah membawa keluar (eksplorasi) alat-alat yang ada dilokasi pengeboran.
Untuk diketahui, sudah puluhan tahun beraktivitas, namun belum beroperasi. Sehingga dipertanyakan banyak kalangan, termasuk warga setempat.
Seperti diungkapkan salah seorang warga setempat Dito, mengatakan semua peralatan sudah dipindahkan dan dibawa keluar dari lokasi. Smentara belum ada kejelasan kapan PGE mulai beroperasi.
"Iya alat - alat sudah lama dibawa pergi dari Lempur dan Talang Kemuning, namun sampai saat ini belum jelas kapan akan beroperasi dan sudah sampai ketahap mana," sebut Dito.
Menyangkut hal ini, bagian PT. PGE, Ansori, membenarkan beberapa waktu yang lalu telah mengangkut alat-alat keluar Kabupaten Kerinci. Ansori juga mengakui, saat ini tidak ada aktivitas.
"Aktivitas disana kita hentikan dulu, karena kita masih melakukan pengkajian terlebih dahulu," sebutnya.
Meskipun saat ini aktivitas dihentikan, namun pihaknya tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dia juga mengungkapkan, potensi itu ada didalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Kita tidak berani masuk kedalam TNKS begitu saja disana. Makanya kita lakukan pengkajian terlebih dahulu, jika masuk ke TNKS seperti apa dan tidak masuk seperti apa, mudah-mudahan tahun ini dapat keputusannya," beber Ansori.
Berkaitan dengan hasil yang telah didapatkan dari pengeboran, Ansori mengatakan untuk Uap di beberapa klaster telah ditemukan, namun belum sesuai harapan (masih kecil).
"Target daya yang telah ditetapkan 50 Mega Watt, tapi daya uap yang kita temukan sangat jauh sekali dengan target," katanya.
Menurutnya, sekarang pihaknya masih Mentenen infrastruktur dan melakukan pengujian terhadap beberapa klaster yang telah dilakukan pengeboran, apakah ada kenaikan temperatur dan perubahan dilokasi.
"Meskipun daya uap yang ditemukan kecil, insya allah tetap kita operasikan," ungkapnya.
Dia juga mengakui, sebagai pelaksana dilapangan pihaknya hanya melaksanakan perencanaan.
"Kami dilapangan cuma untuk mengeksekusi kegiatan yang sudah direncanakan oleh para petinggi PGE di pusat, itu semua kewenangan pusat untuk menjelaskannya, " tandasnya.
Reporter : Soni
Editor : Ansori
H Al Haris Usulkan Penambahan Kuota LPG 3 Kg Pada Rakor Pembahasan Kuota LPG 2019 di Jakarta
Wabup Apresiasi Zona Integritas WBK dan WBBM di Wilayah Kerja Kejari Merangin
Sarolangun Merupakan Kabupaten Pertama Penyerahan SK CPNS di Jambi
Puluhan Ton Rastra Dibagikan kepada 3.781 KPM, Safrial: Harus Tepat Sasaran
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre