Radarjambi.co.id - MUARA TEBO - Sekretaris Forum Komunitas Hijau (FKH) Tebo Kotaku, Kabupaten Tebo, Koko Hadiwana menjelaskan bahwa hasil minyak sintetis yang dihasilkan dari proses konversi limbah plastik sangat membantu masyarakat miskin dan pedagang kecil di Tebo.
Hal itu kata dia, berdasarkan hasil observasi FKH pada masyarakat dan pedagang makanan (gorengan dan pecel lele) di wilayah Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.
Hasil observasi FKH pada pedagang gorengan dan pecal lele/nasi uduk, dalam sehari mereka bisa menghabiskan Gas elpiji ukuran 3 Kg sebanyak 2 tabung.
Sementara, di Kabupaten Tebo harga gas ukuran 3 Kg antara Rp.28 ribu sampai Rp.32 ribu.
''Kalau minyak sintetis kita olah dengan rekayasa teknologi bisa dijadikan bahan bakar kompor gas.
Minyak ini kalau dijual per kilogramnya maksimal Rp.5 ribu.
Artinya kalau seukuran tabung gas 3 Kg hanya dijual Rp.13 sampai Rp.15 ribu per tabung, “kata Koko dihadapan Kapolres Tebo, AKBP Zainal Arrahman, Wakil Bupati Tebo beserta jajaran, Wakil Bupati Tebo Syahlan Arfan dan para undangan usai gelar apel peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2019, di Mako Polres Tebo, Kamis (21/02).
Tidak itu saja kata Koko, konversi limbah pelastik menjadi minyak sintetis merupakan strategi untuk mengatasi persoalan limbah pelastik di Kabupaten Tebo.
Pasalnya, saat ini limbah pelastik hampir ditemui disetiap sudut kota karena tidak dimanfaatkan.
“Kalau pengelolaan limbah pelastik dilakukan secara sistematis, saya optimis kedepannya tidak ditemukan lagi limbah pelastik yang dibiarkan berserakan, “ kata dia.
Reporter : Iwan
Editor : Ansori
H Al Haris Raih Penghargaan dari PLN, Atas Partisipasi dan Peduli Lunas Pembayaran
BKPSDM Terima 83 Berkas Pendaftaran P3K, Dari 132 Formasi yang Diusulkan
BNNK Batanghari Teken MoU Dengan Lapas Kelas II B Muarabulian
Pertamina EP Jambi Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kumpeh Ulu dengan PMT