Dua Desa dan Satu Kelurahan Masih Dilanda Banjir, Dinkes Intruksikan Medis Agar Tanggap Pasca Banjir

Minggu, 24 Februari 2019 - 20:03:28


Kades Kertopati, Hamzah SHi bersama Camat Mandi Angin, Fajardin ketika meninjau banjir di desa Kertopati
Kades Kertopati, Hamzah SHi bersama Camat Mandi Angin, Fajardin ketika meninjau banjir di desa Kertopati /

 

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Hingga Minggu (24/2) sore genangan banjir masih melanda dua desa di Kabupaten Sarolangun, yakni desa Batu Kucing, desa Kertopati dan Kelurahan Pauh.

Dua desa dan satu kelurahan yang masih terendam ini merupakan banjir kiriman yang sebelumnya melanda di daerah Kecamatan Batang Asai, Kecamatan Limun.

Kepala BPBD Kabupaten Sarolangun Trianto melalui Kabid Kedaruratan dan logistik, Yen Aswadi, dikonfirmasikan sore kemarin membenarkan masih terjadi banjir.

“Masih ada tetapi air nya sudah mulai surut di Desa Batu Kucing, Kelurahan Pauh dan Kertopati,”ujar Yen Aswadi.

Ia mengakui berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG potensi hujan masih terjadi di bulan Februari ini, kimi memasuki penghujung bulan Februari di Kabupaten Sarolangun masih berpotensi terjadi hujan berskala lebat dan ringan.

“Kalau perkiraannya puncak hujan ini terjadi di bulan Februari ini. Makanya kita selalu menghimbau agar masyarakat tetap waspada,”bebernya.

Dari data yang ada saat ini BPBD Kabupaten Sarolangun menyebutkan. Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sarolangun hingga saat ini telah merendam ratusan rumah warga dan juga lahan perkebunan serta pertanian.

“Kalau rumah ada 305 rumah kepala keluarga yang terendam,”tambahnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun H Adnan HS SE MKes, dikonfirmasi terkait penanganan pasca banjir yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit kulit juga sudah mengintruksikan kepada seluruh jajaranya untuk tanggap dan memantau perkembangan ditengah masyarakat pasca banjir.

Menurutnya, banyaknya genangan air yang berada di sekitar rumah warga terutama di daerah aliran sungai, bakal menyebabkan penyakit kulit bagi warga.

"Terutama bagi anak-anak yang suka bermain di genangan air banjir bisa terkena penyakit kulit,"terangnya.

Untuk mengantisipasi ini, Kadinkes mengakui ia telah meminta agar setiap Puskesmas turun langsung ke daerah yang terdampak banjir untuk mengecek kesehatan warga.

"Tim Medis di Puskesmas sudah kita intruksikan untuk turun langsung mengecek kesehatan warga yang terdampak banjir.