Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Dinilai angka stunting masih tinggi. Tahun 2019 ini program lokus penanganan stanting di Provinsi Jambi di fokuskan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.
Penetapan Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi lokus stunting tahun 2019 ini berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RKD) kementrian kesehatan tahun 2013.
Menyikapi hal tersebut, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi merasa heran, kenapa lokus penanganan stanting oleh Kementrian kesehatan tahun ini difokuskan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, padahal angka stunting tertinggi saat ini ada di Kabupaten Kerinci.
"Kalau di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saya masih ragu apakah stanting masih banyak, karena angka stanting di sana saat ini sudah turun, secara nasional dari 37,2 persen turun 30,8 persen," sebut Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Jambi Samsiran Halim.
Disebutkan Samsiran, secara Provinsi Jambi angka stanting pun sudah turun di bawah angka nasional meskipun turunya tidak begitu signifikan.
"Se provinsi kita angkanya turun, yang paling bagus itu di Muaro Jambi stantingnya sudah di bawah ketentuan WHO. WHO kan maksimal 20 persen tidak boleh lebih," ujar Samsiran.
Diakui Samsiran, angka stanting tertinggi ada di Kabupaten Stanting yang angkanya mencapai 35 persen.
Ditegaskan Samsiran, yang paling dikhawatirkan dari stanting ini bukan dari perkembangan fisik sang anak yang lamban. Melainkan perkembangan kognitif sang anak yang lambat. Karena stanting merupakan akibat kurang dari energi kalori kronis sehingga otak tidak berkembang dengan baik.
"Kalau otakkan kita tidak bisa lihat, kalau fisik bisa kita deteksi sejak dini," sebutnya.
Untuk mencegah terjadinya stanting, dilakukan dengan memperbaiki gizi pada 1000 hari pertama kehedipan.
"Kita saat ini mulai menggarap calon-calon ibu, kalau ibunya stanting bagaimana dengan anaknya," sebut Samsiran.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
SK CPNS 2018 Belum Keluar, Masih Proses BKN Pusat dan Regional Palembang
Pemprov-Pemkot Belum Bertemu Terkait Pelimpahan Pemeliharaan Aset
Tahun 2019 Pemprov Jambi Usulkan Penambahan Kuota Gas 3 Kg Menjadi 65.589 Metric Ton
Fachrori : Pemprov Bersinergi Tingkatkan Rasio Elektrifikasi dan Akses Air Besih
Pemprov Belum Bertemu Pemkot Untuk Pembahasan Pemeliharaan Aset
Sosialisasi Pembuatan Ekoenzim oleh Mahasiswa KKN UAD Alternatif-94