Radarjambi.co.id - KERINCI - Mati totalnya aliran listrik di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh berdampak pada aktivitas warga.
Salah satunya, warga saat ini mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena terganggunya operasiomal PDAM Tirta Sakti Kerinci maupun PDAM Tirta Khayangan Sungai Penuh.
Tersendatnya pasokan air bersih ke rumah warga karena tidak adanya listrik untuk menghidupkan pompa. Warga pun mengharapkan agar pihak PDAM menyediakan genset sendiri guna menghidukan pompa distribusi air untuk pelanggan.
"Listrik mati, air PDAM macet. Lengkap sudah penderitaan warga Kerinci," ujar Iwan, warga Setinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Senin (11/3).
Seharusnya, lanjut Iwan, pihak PDAM tidak tergantung sepenuhnya pada PLN untuk kebutuhan arus menghidupi pompa distribusi air untuk pelanggan.
“PDAM harus menyediakan genset sendiri, sehingga ketika mati listrik, air tetap mengalir pada pelanggan,” kata Iwan.
Hal senada dikatakan Efendi, warga Danau Kerinci. Dikatakannya, sejak listrik mati Sabtu (9/3) lalu, air PDAM tidak mengalir sampai hari ini.
"Sudah dua hari air PDAM tidak mengalir, bak penampungan sudah kosong," katanya.
Dikatakannya lagi, untuk keperluan sehari-hari warga terpaksa menggunakan air sungai dan sumur. Itupun tidak bisa digunakan untuk masak.
"Kita minta kepada pihak PDAM Tirta Sakti Kerinci mencari solusi, jika hanya mengandalkan listrik bisa jadi sampai satu bulan, karena saat ini masih dalam perbaikan," tandasnya.
Sementara itu, pihak PDAM Tirta Sakti Kerinci belum bisa dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Padamnya listrik di Kerinci dan Sungai Penuh merupakan dampak dari adanya longsor wilayah Penetai dan membuat Kayu besar menimpa tali jaringan SUTT.
"Ada enam kabel yang putus. Ini yang membuat pemadaman seluruh aliran listrik Kerinci dan Sungaipenuh," ungkap warga.
Usaha perbaikan oleh PLN Selain kabel, tenyata longsor juga mengkibatkan dua tiang SUTT rusak berat dan satu tower roboh di Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.
"Penyebab gangguan Transmisi, 2 tower rusak berat dan 1 tower roboh, lokasi di Muara Emat," sebut Manajer PLN Rayon Sungaipenuh, Andi.
Dikatakannya, atas kondisi tersebut pihaknya akan dibangun 4 tower ERS (sementara) untuk penanganan gangguan tersebut.
"Mudah-mudahan gangguan segera dapat diatasi. Dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," harapnya.
Reporter : Soni
Editor : Ansori
Safrial Ungkap Keseriusannya Dukung Forum Honorer Lantik Kepengurusan
Penanganan DBD Dinilai Lemah, Dewan Sayangkan Kinerja Dinas Kesehatan
Sembilan desa di Sarolangun, Dapat Penghargaan Total Rp 900 juta Berhasil Cegah Kebakaran