Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Terkait rencana pelimpahan wewenang pemeliharaan tiga aset milik Pemprov ke Pemkot Jambi, hingga saat belum terlaksana. Ketiganya yaitu Gentala Arasy di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Taman Tugu Juang, serta terminal Sijenjang.
Junedi Singarimbun Ketua Komisi lll DPRD saat dikonfirmasi memberi tanggapan bahwa memang sebaiknya Gentala Arasy diserahkan pengelolaannya kepada Kota Jambi sebab Kota Jambi merupakan wajah provinsi jambi.
“Kota Jambi ini kan sebagai wajahnya Provinsi Jambi sehingga aset Gentala arasy sebaiknya memang yang mengelolanya Kota Jambi dan juga memang program dari Walikota sekarang di periode kedua ini mereka sudah mempunyai program untuk memperindah gentala arasy sebagai objek wisata Kota Jambi kita sangat mendukung dan juga nanti menjadi PAD bagi Kota Jambi,”ujarnya.
Junedi juga mengatakan bahwa lebih cepat diserahkan lebih baik sehingga Gentala Arasy dapat masuk menjadi destinasi wisata Kota Jambi dalam program RPJMD.
“Iya kalau bisa secepatnya sehingga program dari RPJMD dari walikota juga bisa masuk untuk menjadikan Gentala Arasy sebagai destinasi wisata Kota Jambi, khusunya pengunjung dari kabupaten tetangga,”ujarnya.
Sebelumnya, Walikota Jambi Syarif Fasha saat dikonfirmasi mengatakan bahwa terkait ketiga Aset tersebut penkot sudah 3 kali menyurati Pemprov.
“Sebetulnya kami sudah menyurati Pemprov, mungkin sudah ketiga kalinya terkait dengan jembatan Gentala Arsy, Taman Tugu Juang, dan terminal di Sijenjang yang tadinya milik Pemerintah Kota, tetapi semenjak keluarnya undang-undang no. 23 harus diserahkan kepada pemerintah Provinsi,” ujarnya.
Fasha mengatakan bahwa aset yang belum diserahkan ke pemkot oleh pemprov tersebut terlihat tidak terawat, serta karena bukan aset pemkot, maka pemkot pun tidak dapat berbuat apa-apa.
“Seperti jembatan Gentala Arasy kita lihat kondisi saat ini sangat kumuh sekali tidak ada perawatan sama sekali, nah kami juga tidak bisa mengarahkan tenaga kebersihan, menertibkan yang ada di atas jembatan, karena itu bukan terhitung aset Pemkot,”ujarnya.
“Kami minta juga dengan surat yang sudah beberapa kali dikirimkan kepada pemerintah provinsi untuk bisa dikelola aset tersebut. Seperti pemerintah pusat bangun apapun di Kota ini biasanya setelah 2 tahun diserahkan asetnya kepada kami untuk dipelihara karena mereka juga tidak mampu memelihara. Termasuk Taman Tugu Juang sangat disayangkan sekali. Pemkot mau membersihkan tamannya, memotong rumputnya tapi itu tidak bisa karena bukan aset Pemkot,”lanjut Fasha.
Fasha juga mengatakan bahwa untuk mengelola aset tersebut harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pemkot dan Pemkot berencana akan mengubah Terminal Sijenjang menjadi pasar 46 atau pasar rakyat namun itu harus diserahkan dulu asetnya.
“Juga Terminal Sijenjang. Sampai saat ini terminal itu kami serahkan kepada Pemprov, namun sampai sekarang belum digunakan juga. Kita ketahui bahwa di jalan lintas ini yang kita sebut dengan Pasar 46 banyak sekali pedagang, baik pedagang dari Kota Jambi maupun pedagang dari Kabupaten Muaro Jambi sehingga membuat lalu lintas macet, kami berencana bahwa pedagang ini bisa dipindahkan ke Terminal Sijenjang. Kami akan ubah Terminal Sijenjang ini menjadi Pasar 46 jadi pasar rakyat tapi itu harus dikembalikan diserahkan dulu asetnya kepada kami,” terangnya.
Fasha mengatakan bahwa pihaknya dalam posisi menerima dan kapanpun waktu penyerahannya Pemkot siap untuk menerimanya.
“Kami dalam posisi menerima tergantung yang akan menyerahkan, kalau yang menyerahkan besok kami siap, bulan depan kami siap, kalau menyerahkan tahun depan juga apa bole buat, jadi kami posisi menerima kapan saja kami siap,”ujarnya.
Reporter : Hilman
Editor : Ansori
Pemkot Siap Kelola Tiga Aset Pemprov, Hingga Kini Pemkot Masih Menunggu
Mengharukan, Pisah Sambut Arif Arizal dengan Plt Sekwan Sarolangun
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi