Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI – Beberapa tahun terakhir ini, produksi sektor perikanan tangkap nelayan tidak mencapai target.
Hal ini disebutkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Tema Wisman. Dia mengatakan, khususnya tahun 2017 lalu, hanya mencapai 51 ribu ton.
"Produksi perikanan tangkap berada di Tanjabbar, Tanjabtim dan perairan umum. Seperti sungai Batanghari, danau Kerinci, danau Sigombak di Tebo, danau Pauh di Merangin dan sebagainya," katanya.
Untuk hasil ikan di perairan umum tahun 2017, Tema menyebut sebanyak 7.400 ton dan di sektor budidaya sekitar 49 ribu ton.
"Hampir 50 ribu ton untuk hasil budidaya di tahun itu. Namun, hasil produksi budidaya ikan tahun 2018 datanya belum valid," ujarnya.
Mengenai dominasi ikannya, di Jelaskan Tema kalau untuk laut pastinya ikan laut. Tetapi kalau perairan umum, berupa ikan endemik lokal. Seperti ikan seluang, sedangkan produksi hasil budidaya tertinggi masih kepada ikan patin.
Menurutnya, dari hasil di tahun 2017 tersebut tidak mencapai target produksi. Dimana target tahun tersebut sebanyak 61 ribu ton sektor perikanan budidaya dan untuk sektor perikanan tangkap targetnya 63 ribu ton.
"2018 kita belum tau, saya pikir juga tidak tercapai karena ada kewenangan yang telah berubah. Selain itu, karena hasil tangkapan nelayan menurun, sebab kapalnya hanya kasitas 3-5 GT yang membuat mereka hanya berlayar di tepian perairan saja," jelas Tema.
Tema menyatakan bahwa hasil ikan tersebut tidaklah mencukupi kebutuhan konsumsi ikan di Jambi.
"Beberapa jenis spesies ikan didatangkan dari luar Provinsi Jambi. Seperti Gurami didatangkan dari Sumatera Barat, kalau ikan mas dari Sumatera Selatan. Sedangkan patin kita produksi keluar Jambi. Baik dari bibit maupun yang untuk konsumsi," terangnya.
Ia juga mengatakan, berdasarkan data statistik mengenai konsumsi ikan di Jambi, masih berada di 38 kg perkapita pertahunnya. Sementara target nasional sudah 50 kg. Apalagi yang berada di Kerinci, lokasi yang didatangi Menteri Kelautan beberapa waktu lalu hanya 25 kg perkapita pertahun.
“Itu ternyata terendah di Jambi. Ini disebabkan masyarakat kita makan ikannya kurang," bebernya.
Sedangkan untuk target hasil ditahun 2019 sendiri, Tema menyebut akan lebih meningkat namun tidak signifikan. Hitungan pastinya secara global sekitar 141 ribu ton pada sektor tangkap dan budidaya.
Hal itu, kata Tema disebabkan oleh program yang ada di DKP Provinsi Jambi, sesuai pencanangan Kementerian Kelautan terkait penukaran alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, bahkan yang terlarang sebagai fasilitas peningkatan produksi.
"Setiap tahunnya ada penukaran alat tangkap ikan, dan jaring. Sekali tukar di tahun 2018 kemarin itu sekitar 5100 pcs dengan anggaran Rp 900 juta," katanya.
Ditanya mengenai jumlah perusahaan perikanan tangkap di Jambi, Tema mengaku tidak ada terdata. Karena bentuknya kelompok, bukan perusahaan.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
Rakorda KKBPK Upaya Sinergitas dan komitmen Dalam Pembangunan Manusia
Bulog Klaim Stok Beras Aman Persiapan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Kesadaran Penyelenggara Negara di Jambi Masih Rendah Hasil Dari Laporkan LHKPN
Pemprov Belum Jawab Permintaan Tanjab Timur Terkait Pengelolaan Jembatan Muara Sabak
Ketua AAKI Apresiasi PetroChina International Jabung Raih Penghargaan Mitra Bakti Husada 2024