Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tanjab Barat kembali disorot karena belum ada bukti kinerja dan lemah dalam pengawasan.
Hal ini disampaikan politisi partai Gerindra Tanjab Barat, Anand Fiqriza .
Bahkan dirinya menilai jika anggaran yang digelontorkan untuk menggaji anggota Bawaslu Kabupaten Tanjabbar terbuang percuma.
"Bagi saya sampai saat ini belum ada hasil kinerja dari Bawaslu Tanjab Barat, makan gaji buta semua anggota Bawaslu Tanjabbar," kritik pria yang akrab disapa Aan Botak ini.
Bukan tanpa alasan, Aan menyebutkan bukti dari Bawaslu Tanjabbar tidak bekerja terlihat setelah Kabupaten Tanjab barat ditetapkan sebagai salah satu daerah dengan temuan paling sedikit di Provinsi Jambi.
"Selain itu kita bisa lihat sendiri baliho Caleg tersebar disetiap titik Kota Kualatungkal meski sebelumnya belum masuk masa kampanye. Juga di media sosial, bawawaslu tutup mata meski tau dan melihat secara lansung. Apa ada sanksi? Sama sekli tidak ada," tegasnya.
Dirinya juga menyinggung, terkait kasus dugaan money politik Caleg DPR RI dari partai PKB, H Handayani saat berkampanye diwilayah Tanjab Barat. Kasus tersebut ditutup pada tahap satu dan dilakukan pleno tanpa melibatkan tim Gakumdu (penegakan hukum terpadu) yang terdiri dari Kejaksaan dan Polri.
"Intinya, menurut saya Bawaslu Tanjab Barat tidak bekerja, seenaknya sajalah yang penting setiap bulan di aterima gaji," tegasnya.
Bahkan menurut Caleg DPRD Tanjab Barat Dapil 1 nomor urut 7 ini, tidak hanya dirinya yang menilai bawaslu Tanjab Barat tidak bekerja namun masyarakat awampun juga bisa menilai kinerja bawaslu sebagai pengawas.
"Ya, Bawaslu Tanjab Barat belum mengerti dengan fungsi dan tugasnya sendiri. Untuk itu berapapun anggaran untuk menggaji dan kegiatan Bawaslu Tanjabbar terkesan sia-sia karena kerja tidak ada," pungkasnya.
Reporter : Kenata
Editor : Ansori
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin