Tuntut Keadilan, Camat Pauh Didemo APPS, Abdul Honi : Saya Siap Minta Maaf

Selasa, 09 April 2019 - 20:19:38


Belasan pemuda yang menamakan diri Aliansi Pemuda Peduli Sarolangun  mengelar aksi di halaman Kantor Bupati Sarolangun Selasa (94)
Belasan pemuda yang menamakan diri Aliansi Pemuda Peduli Sarolangun mengelar aksi di halaman Kantor Bupati Sarolangun Selasa (94) /

 

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Selasa (9/4), kemarin, sekitar pukul 10.30 WIB belasan pemuda yang mengatas namakan Aliansi Pemuda Peduli Sarolangun (APPS) menggelar aksi di halaman Kantor Bupati Sarolangun Selasa (9/4).

Aksi damai tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menuntut keadilan dari kejadian pemukulan terhadap warga Pauh yang bernama Iskandar oleh Camat Pauh pada Rabu (3/4) lalu.

"Kami mintak keadilan terhadap warga yang dipukul oleh Camat Pauh, karena sudah arogan dalam memimpin Kecamatan Pauh,"kata Nando Koordinator aksi.

Dalam orasinya, belasan pendemo menyampaikan beberapa tuntutannya, pertama meminta camat segera minta maaf didepan publik dan awak media, kedua melaksanakan hukum adat tepung tawar selemak semanis terhadap korban, ketiga meminta Bupati segera menindaklanjuti dengan tegas Camat Pauh untuk segera diganti

"Kami juga minta objektif dalam memilih pemimpin di Kecamatan Pauh, tuntutan tidak diindahkan, segera mengundurkan diri,"ungkapnya.

Terpisah, Camat Pauh, Abdul Honi saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa dirinya keberatan jika dikatakan memukul warga Pauh.

Dirinya mengaku hanya mendorong warganya yang bernama Iskandar tersebut.

"Saya tidak memukul, hanya mendorong dia (Iskandar) karena kesal memoto-moto saat kegiatan perekaman KTP elektronik di kantor Camat. Rupanya, saya salah paham, dia dimintai Kades Batu Ampar untuk memoto secara pribadi, sebalionya bukan memoto kegiatan,"akunya.

Namun demikian, Abdul Honi mengaku salah atas apa yang dilakukannya, dan dirinya juga siap meminta maaf atas kejadian tersebut. Dan dirinya juga mengaku beberapa hari ini sudah berupaya mencari warganya atas nama Iskandar tersebut untuk meminta maaf secara langsung dan tidak lagi memperpanjang persoalan ini.

"Upaya sudah saya lakukan, dan usai kejadian, dia (Iskandar) langsung saya bawa ke ruang Sekcam, disana saya langsung minta maaf, namun ditolak. Dan beberapa hari ini saya juga sudah mencarinya, namun tidak ketemu. Dengan pihak desa dan lembaga adat juga sudah saya temui untuk menyelesaikan masalah ini,"ungkapnya.

Terkait permintaan para pendemo yang memintanya agar mundur dari jabatannya sebagai Camat Pauh. Dirinya mengaku menyerahkan seluruhnya dengan Bupati Sarolangun.

"Kalau masalah jabatan saya sekarang sebagai Camat, itu wewenang Bupati. Tapi kalau masalah minta maaf, saya siap meminta maaf, dan selanjutnya, kalau pun di minta hukum adat tepung tawar selemak semanis terhadap korban, saya akan lakukan,"pungkasnya.

 

 

Reporter : C. Rangkuti

Editor     : Ansori