Radarjambi.co.id - SENGETI - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektor UIN STS Jambi, Kamis (11/4/2019).
Aksi unjuk rasa ini buntut dari dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Kepala Biro Keuangan STS Jambi, kepada pegawai honorer di UIN STS Jambi.
Mahasiswa mempertanyakan hasil dari Tim yang dibentuk terkait perkembangan kasus pelecehan seksual tersebut.
Menurut mahasiswa, sampai saat ini, tidak ada kejelasan terhadap kasus tersebut.
"Jadi, kami mendesak supaya kasus dari pelecehan seksual ini untuk segera selesai dan pelaku untuk memberikan sanksi yang seberat-beratnya. Itu tuntutan yang kami inginkan dan kami harapkan," sebut Ari Kurniadi, Presiden BEM UIN STS Jambi.
Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta kepada pihak kampus untuk tidak lagi menjelaskan mekanisme, namun pihaknya meminta aksi nyata dari pihak kampus.
"Ketika kami melakukan aksi, kami meminta itu tindakan. Jadi, tidak lagi berbicara tentang bagaimana mekanismenya, tidak. Kami tidak ingin tahu itu, kami ingin rektorat segera bertindak dan tegas. Itu yang kami harapkan," tegas Karyadi.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para mahasiswa fokus terhadap tuntutan untuk penyelesaian kasus pelecehan seksual. Menurutnya, jika memang kasus tersebur benar adanya terjadi dan melibatkan Kepala Biro Keuangan UIN STS Jambi.
"Kalau tidak terbukti seharusnya ya memang jika itu sekedar isu, fitnah, atau hoax ada semacam klarifikasi dari pihak rektorat. Jangan sampai dibiarkan ini isu berkembang di publik. Ini nama UIN tercoreng ujung-ujungnya," terangnya.
Presiden UIN STS Jambi, Ari Kurniadi. Ia mengatakan bahwa memang dalam aksi kali ini, jumlah mahasiswa yang ikut sangat jauh berbeda dari aksi-aksi sebelumnya.
Di ungkapkan oleh Ari, hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa yang sempat berunjuk rasa mendapatkan ancaman dari Kepala Biro Keuangan tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa aksi unjuk rasa ini berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kepala Biro Keuangan UIN STS Jambi terhadap pegawai honorer yang bekerja di Rektorat Kampus.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa UIS STS Jambi, terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum kepala biro keuangan di UIN STS Jambi.
"Mahasiswa di ancam dan hanya kami-kami inilah yang memiliki mental dan keberanian. Entah itu baik di ancam secara pribadi, bahkan ke rana keluarga dari mahasiwa juga mendapatkan ancaman,"terangnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa di ancam untuk tidak di luluskan dari kampus dan ada juga yang di ancam untuk di Drop Out (DO).
Tidak hanya itu, pegawai-pegawai yang ada di Rektorat UIN STS juga ikut mendapat ancaman dari Kepala Biro Keuangan tersebut.
Reporter : Ansori
Biadab, Ayah Gagahi Anak Kandung Berkali-kali, Terungkap Setelah Korban tak Pulang ke Rumah
Dukung Inklusi Keuangan, OJK Resmikan 552 TPAKD di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota