Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Puluhan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sarolangun diberi pelatihan kerajinan kayu dari Kementerian Perindustrian guna mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka dengan Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan tentang peningkatan pembinaan dan bimbingan kemandirian warga binaan permasyarakatan.
Diharapkan setelah mengikuti bimbingan teknis ini peserta dari warga binaan dapat memiliki keterampilan dan kemampuan yang baik dalam proses produksi pembuatan kerajinan kayu menjadi barang seni yang kreatif maupun untuk peningkatan kualitas dan finishing produk. Sehingga setelah selesai masa tahanannya nanti para warga binaan dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapatnya sebagai bekal menjadi wirausaha baru.
Bimbingan teknis kerajinan kayu ini dilaksanakan selama 6 hari, dari tanggal 9 hingga 14 April 2019 kemarin, diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun, dan dibuka secara langsung Direktur Industri Kecil Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, Ibu E. Ratna Utarianingrum.
Dalam pembukaan acara Rabu kemarin (09/04), juga dihadiri Asisten III Kabupaten Sarolangun dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun.
Dalam sambutannya, Ratna menyampaikan bahwa tak sedikit produk kerajinan kayu asal Indonesia kerap diminati di berbagai negara.
“Ini tak lain karena kualitas kerajinan kayu Indonesia yang tinggi, tak hanya dari kualitas kayu, melainkan juga nilai seni yang terdapat pada produk-produk kerajinan tangan berbahan kayu yang ada di Indonesia,"kata Ratna.
Ia juga menceritakan, bahwa tak hanya tampil sangat detail dan memiliki cita rasa seni yang tinggi, produk kerajinan kayu yang ada di nusantara juga hadir dengan ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan kerajinan kayu lainnya. Disamping itu, katanya produk kerajinan kayu juga menjadi salah satu potensi ekspor dari Indonesia, yang pada tahun 2018, nilai ekspor kerajinan kayu mencapai 145 Juta USD dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan Belanda. Untuk itu Ratna juga memberikan dukungan dan apresiasi kepada para peserta.
"Diharapkan agar peserta dapat membangun citra positif dan juga dapat mendorong kemajuan sektor industri kerajinan yang pada akhirnya mendapatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Sarolangun.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Penyeludupan 69.305 Ekor Baby Lobster Digagalkan Akan Dibawa ke Singapura
Bupati Safrial Resmikan dan Uji Kelayakan Trayek Baru Kualatungkal - Batam di Pelabuhan RoRo
Bupati Syahirsah Hadiri Penyerahan Bansos dan Pengislaman Komunitas SAD Kejari Batanghari
Pemkab Tanjabbar Akan Pasang X-Ray di Pelabuhan RoRo Untuk Cegah Penyeludupan Narkoba
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi