Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM Kembali menjadi pembicara di hadapan kaum intelektual millenial. Kali ini Wawako Maulana menjadi pembicara di Seminar Hari Bumi 2019, dengan tema Generasi Mengurangi Plastik untuk Bumi yang Lebih Baik, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, bertempat di Gedung Pascasarjana Universitas Jambi (20/4).
Pada acara yang mengusung tag line, "no plastic is fantastic" Wawako Maulana mengajak mahasiswa berdiskusi tentang permasalahan tata kelola persampahan dan juga memaparkan best practice Kota Jambi Terkini dalam mengelola permasalahan sampah.
"Tata kelola sampah menjadi isu yang sangat penting saat ini, karena akan berdampak pada berbagai hal. Tata kelola yang baik memiliki peranan penting, karena Pemkot Jambi mengolah di sisi hilir, diujung dari siklus terjadinya sampah itu sendiri. Artinya membangun sebuah sistem dan tata kelola, harus secara holistik dimulai dari sumber, yaitu rumah tangga," ujar Wakil Wali Kota Jambi itu, membuka paparannya.
Lebih lanjut, doktor pendidikan itu juga mengemukakan berbagai fakta mencengangkan terkait dampak sampah yang mungkin tidak terlalu disadari oleh masyarakat saat ini, terhadap lingkungan dan kesehatan.
"Pencemaran sampah memiliki dampak yang luar biasa. Dampak bagi lingkungan, sampah plastik ikut andil menyebabkan banjir, karena membuatan sumbatan di drainase. Sampah plastik juga berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Plastik yang mencemari sungai dan laut, tidak mudah hancur. Selama ratusan tahun, plasrik terurai menjadi mikro plastik, mikro plastik akan dimakan plankton, plankton dimakan oleh berbagai ekosistem di laut, seperti ikan dan lainnya. Penelitian ilmiah terbaru, potensi terjadi kanker saat ini meningkat. Salah satunya didapati akibat ikan yang kita konsumsi, yang telah tercemar. Angka stunting (bayi kerdil) juga meningkat signifikan akibat ikan yang dikonsumsi. Ini harus menjadi perhatian kita bersama dimasa yang akan datang," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Wawako Maulana memaparkan berbagai kebijakan dan inovasi Pemkot Jambi dalam jal taya kelola sampah di Kota Jambi.
"Kami membangun kesadaran masyarakat, bahwa sampah memiliki juga nilai ekonomis (uang), jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Upaya Pemkot Jambi adalah mendorong di setiap RT memiliki bank sampah, sehingga masyarakat teredukasi di tingkat sumber rumah tangga untuk bisa langsung memilah sampah organik dan anorganik. Organik kita olah di TPA dan WTE menjadi energi gas dan listrik. Sampah anorganik memiliki nilai ekonomis kita bawa ke bank sampah untuk ditukar menjadi beras, bahkan emas," pungkasnya.
Dalam kesimpulannya, Wawako Maulana menjelaskan bahwa upaya besar tersebut perlu melibatkan partisipasi masyarakat, secara kolektif peduli dan sadar akan pentingnya mengelola sampah untuk masa depan lingkungan dan generasi masa depan.
Sebagaimana diketahui bahwa, Wawako Maulana beberapa waktu lalu, telah membawa nama besar Pemerintah Kota Jambi menjadi pembicara di Johor Bahru Malaysia, untuk memaparkan Isu Iklim Global dalam forum internasional The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM).
GCoM sendiri merupakan gabungan koalisi kota-kota internasional yang memiliki visi melawan perubahan iklim, membentuk komunitas rendah karbon dan menjaga kestabilan iklim dimasa yang akan datang.
Selain itu, Pemkot Jambi telah berpartisipasi dalam gerakan global untuk mengelola lingkungan yang pebih baik. Selain telah menciptakan beberapa kebijakan dan membuat peraturan yang pro lingkungan, Kota Jambi juga telah menginisiasi pengurangan sampah dari sumbernya, mendorong pengomposan sampah. Bahkan upaya Pemkot Jambi ini telah percontohan dan menjadi pilot project UNESCAP, dalam mengadopsi program Waste to Energy atau Integrated Resource Recovery Center (IRRC).
Kota Jambi saat ini telah memiliki sebanyak 72 Bank Sampah yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan turut berperan dalam mengurangi sampah di Kota Jambi. Program inovasi Pemkot Jambi juga telah diinisiasi oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha, dalam upaya mendukung program pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Kota Jambi, seperti Kampung Bantar, Bangkit Berdaya, Kampung Iklim (Flory Village), sejuta Biopori, dan Taman Sejuta Cinta.
Selain itu, berkat komitmen tinggi akan tata kelola lingkungan, Kota Jambi juga telah mendapat bantuan senilai 13,4 juta Euro dari Bank Pembangunan Jerman (KFW) untuk pembangunan sanitary landfill di lokasi TPA Talang Gulo, bantuan dari Asian Development Bank (ADB) senilai 625 milyar Rupiah untuk pembangunan IPAL dengan Sewerage System yang berlokasi di Kecamatan Jambi Timur, 200 ribu Dollar Amerika dari UNESCAP untuk pembangunan IRRC Waste to Energy di Pasar Talang Banjar, serta bantuan yang bersumber dari lembaga PBB UN Habitat untuk penataan kawasan kumuh di Kota Jambi.
Sebagaimana juga diketahui bahwa, keaktifan Wali Kota Jambi Syarif Fasha dalam berbagai forum internasional banyak mendapat apresiasi. Pada September 2016 lalu, Ia pun terpilih menjadi Representative Council di dua jabatan sekaligus. General Assembly UCLG ASPAC serta negara-negara di Southeast Asia menunjuk Wali Kota Jamb itu menjadi Representative Council UCLG ASPAC (United Cities and Local Government Asia Pacific), sebuah organisasi internasional yang beranggotakan pemerintah kota, dan asosiasi pemerintah daerah di kawasan Asia Pacific. Selain jabatan itu, Fasha juga dipercayakan menjadi Representative Council tingkat dunia untuk periode 2016 - 2018.
Reporter : Musriah
Editor : Ansori
Walikota Jambi Serahkan Bantuan Korban Bencana Angin Puting Beliung
Siloam Adakan Seminar Medis Penanganan Penyakit Jantung dan Pembulu Darah
Pol PP Amankan 17 Pasangan Mesum Rentan Maret 2018-Maret 2019
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada