Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Dua pekan menjelang bulan suci Ramadan, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok di mulai merangkak naik.
Kenaikan tersebut beragam di beberapa jenis bahan pokok, seperti daging sapi murni, daging kerbau murni, ayam broiler, cabai merah dan cabai rawit. Kenaikan ini menurut para pegang karena tidak ada DO dan menyambut bulan Ramadan.
Dari data harga rata-rata bahan pokok pangan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian,dan Perdagangan, Kabupaten Batanghari, dua tigan pekan terakhir, lonjakan mulai terlihat. Misalnya, pantaun harga per 11 April, harga daving sapi dan daging kerbau murni Rp 130 ribu/kg. Harga tetsebut mengalami kenaikan pada pekan berikutnya, menjadi Rp 150 ribu.
"Ada kenaikan harga daging sapi dan daging kerbau murni Rp 20 ribu per kilogram. Kemudian daging ayam broiler naik Rp 5000 per kg dari Rp 28 ribu menjadi Rp 33 ribu pada 18 April lalu," kata Suparno, Kabid Perdagangan Dinas UKM, Perindustrian,dan Perdagangan, Kabupaten Batanghari, Selasa (23/4).
Selain harga daging, kenaikan harga juga terjadi di komoditas lainya, seperti cabai merah keriting dan biasa, pada 11 April, naik Rp 4.000 per Kg. Sebelumnya Rp 20.000, naik menjadi Rp 24.000.
Bawang putih naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 pada 18 April lalu. Sementara harga harga cabai rawit putih mengalami penurunan harga, dari Rp 40 ribu menjadi Rp 24.000 pada 11 April.
Begitu juga harga bawang merah, turun dari Rp 35 ribu per Kg menjadi Rp 34 ribu/kg pada 11 April.
"Terjadi penurunan harga sekitar 40 persen untuk cabai dan 2 persen lebih bawang merah. " Harga-harga komuditi ini masih terus berubah dan fluktuatif menjelang bulan Ramadan. Kita masih melakukan pantauan harga di pasar Keramat Tinggi," jelasnya.
"Sementara sejumlah komoditi lainnya, seperti gula pasir, tepung terigu, telur, dan beras relatif stabil," tambahnya.
Kenaikan harga ini pun diakui pedagang di pasar Keramat Tinggi, Muarabukian, akibat harga dari pemasok sudah tinggi. Kenaikan harga ini, efek dari masa pemilu dan memasuki bulan Ramadan. Harga daging ayam di pada, Senin (23/4), bertahan pada Rp 38 ribu/kg.
“Harga daging ayam tidak pasti, kadang naik dari pemasok di peternak ayam. Katanya DO tidak ada," ungkap salah seorang pedagang.
Ditanya penyebab kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, wanita asal Medan itu menyebutkan akibat pasokan barang kurang hingga cuaca buruk dari daerah asalnya.
“Harga barang tidak bisa diprediksi. Hari ini naik, besoknya bisa turun,” jelasnya. Diakuinya, akibat tingginya harga komoditas tersebut, para penjual kerap mendapatkan protes dari pembeli. Sebab kenaikan tersebut memberatkan mereka.
Reporter : Didi
Editor : Ansori
Kadis Perkim Akui Punya Hubungan Emosional Dengan R, Netty : Dia Sering Ngantar Saya Makan-makan
Penerima Program PKH di Tanjabbar Belum Merata 9.754 Penerima dari Total 34 Ribu KPM
Ketua DPRD H M Syaihu Kembali Umrohkan Puluhan Masyarakat Sarolangun
PT Minemex Konsisten Menjaga Fasilitas Umum, Arpen : Dipastikan Tambang Tak Menggangu Jalinsum
Demokrat Waka I, PKS dan PPP Bersaing Rebut Waka II DPRD Sarolangun
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi