Radarjambi.co.id - Agar tidak terkesan menggurui, sejumlah fasilitator dosen program PINTAR Tanoto Foundation yang berasal dari LPTK Universitas Jambi maupun UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memilih belajar bersama dengan guru-guru yang pernah dilatih oleh dosen-dosen FKIP Universitas Jambi maupun Fakultas Keguruan dan Tarbiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin.
Belajar bersama disini, merupakan tindak lanjut pelatihan program PINTAR Tanoto Foundation yang dikemas dalam program pendampingan yang disepakati antara fasilitator dosen dengan guru terdampingnya.
”Pendampingan yang kami lakukan tentu berlandaskan saling belajar antara pendamping dengan terdamping,” ujar Reny Andriani, salah satu fasilitator dosen dari Fakultas Keguruan dan Tarbiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Selasa, (23/4).
Reny menambahkan, dengan belajar bersama guru dampingan, dirinya mengaku belajar kembali bagaimana suasana kelas, keluh kesah guru sampai apakah metode pembelajaran di kuliah sudah tepat atau belum terutama kampus yang menghasilkan guru seperti kampusnya.
“Iya dong, jadi tahu kan, seperti apa kualitas guru yang dihasilkan dari kampus kami, banyak manfaatnya lah pendampingan ini,” tukasnya.
Maryono, fasilitator dosen program PINTAR Tanoto Foundation yang juga dosen PGSD FKIP Universitas Jambi menegaskan bahwa dirinya dan teman-temannya sesama fasilitator strategi belajar bersama disini melalui pendampingan dengan tujuan sama-sama belajar dengan para guru melalui pendekatan plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan see (refleksi) baik guru SD dan MI maupun guru SMP dan MTs.
”Dengan Plan atau merencanakan tentu ada kesepakatan dengan guru apa yang kita pelajari bersama, lalu Do kita melakukan dengan sama-sama belajar juga melalui pengamatan guru yang sedang praktik mengajar, lalu See kita refleksikan secara bersama-sama” jelas Maryono.
Hal yang sama juga dilakukan Fibrika Rahmat Basuki, fasilitator dosen Tanoto Foundation yang juga dosen UNJA mata pelajaran IPA, baginya belajar bersama dengan guru terasa menyenangkan, seperti saat mendampingi guru mendesain skenario pembelajaran dengan unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) serta membuat Lembar Kerja.
”Ternyata guru-guru kita kreatif lho, mereka membuat LK yang memuat pertanyaan produktif, imajinatif dan terbuka, kita bisa sama-sama belajar disana,” tegas Fibrika panggilan akrabnya.
Guru yang didampingi Fibrika berasal dari SMPN 1, 7, dan 30 Muaro Jambi, MTsN 5 Kota Jambi, MTsN 8 Muaro Jambi serta MTs Laboratorium UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Nurfaidah, guru SDN 131 Telanaipura Kota Jambi dan Ruwaida, guru MTsN 5 Kota Jambi mengaku senang program pendampingan yang dilakukan dikemas sambil belajar bersama, sehingga merasa nyaman.
”Senang ya, karena selain menajamkan kembali materi pelatihan, pada saat pendampinganpun ilmu yang belum dikeluarkan dosen pada saat pelatihan bisa dikeluarkan pada saat pendampingan,” ujar Nurfaidah.
Demikian juga dengan Ruwaida, dirinya mengaku sebagai guru madrasah bangga bisa menjadi bagian dari program Tanoto Foundation ini, ”Program seperti ini idealnya terus dilaksanakan, walaupun program terbatas waktu ya, terima kasih Tanoto Foundation,” ungkap Ruwaida.
Reporter : Musriah
Pemprov Segera Koordinasikan ke Gubernur Jambi Beri Santunan Petugas Pemilu Yang Sakit
Gubernur : Bersama Ikhlaskan Kontribusi Bagi Kemajuan Pendidikan dan Kebudayaan
Sekda: Anggaran yang Digunakan harus Bermanfaat terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Satgas Pangan Jambi Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan
Sekda Ingatkan Kepada ASN Agar Taat Bayar Pajak Kendaraan Dinas
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi