BEI Jambi Gelar Workshop Pasar Modal

Minggu, 28 April 2019 - 21:51:12


BEI Provinsi Jambi saat  menggelar Workshop Pasar Modal bersama Lion Club Jambi, sekaligus memperingati Hari Kartini
BEI Provinsi Jambi saat menggelar Workshop Pasar Modal bersama Lion Club Jambi, sekaligus memperingati Hari Kartini /

Radarjambi.co.id - JAMBI - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi, Sabtu (27/4) kemarin menggelar Workshop Pasar Modal bersama Lion Club Jambi, sekaligus memperingati Hari Kartini yang berlangsung di BW Luxury Hotel, Sabtu (27/4).

Acara yang bertemakan "Membangun Jambi bersama Pasar Modal melalui Go Public" itu juga dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi Endang Nuryadin dan beberapa tamu undangan lainnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi Fasha Fauziah mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat luas khususnya pengusaha di Jambi tentang akses pasar modal.

"Sebab, selama ini kebanyakan pengusaha dan masyarakat luas pendanaan untuk membangun usaha, sumber pendanaanya hanya dari Perbankan dan multifinance," ujarnya.

Sementara itu, akses pendanaan lewat pasar modal masih sedikit yang mengetahuinya, bahkan di Jambi saat ini belum ada satupun perusahaan yang Go Public atau mendapat pendanaan dari pasar modal Indonesia.

"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kedepannya akan banyak perusahaan yang mendapatkan akses pembiayaan melalui pasar modal," tuturnya.

Untuk pendanaan melalui pasar modal sendiri, Fasha menyebut masih belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. "Saat ini perusahaan menganggap hanya perusahaan besar saja yang dapat masuk ke pasar modal atau melantai di bursa efek," katanya.

Padahal, untuk masuk ke Pasar Modal Indonesia syarat minimal perusahaan dengan total aset Rp 5 miliar sudah bisa dapat pendanaan lewat pasar modal Indonesia.

"Walaupun 5 miliar perlu didetailkan lagi itu industri start up atau industri biasa. Saat ini yang melantai di bursa efek ada 629 perusahaan terbuka," ujar Fasha.

Dia mengatakan, tahun 2018 merupakan tolak ukur pencapaian pasar modal Indonesia sudah pecah telur dari biasanya yang hanya terdapat 33 perusahaan. Dan tahun lalu sudah ada sekitar 57 perusahaan yang terbuka.

"Diharapkan nantinya akan semakin banyak. Dari 57 perusahaan yang terbuka, 13 perusahaan atau 22 persen diantaranya berasal dari luar Jabodetabek," harapnya.

Dalam acara workshop tersebut, juga diisampaikan bagaimana perusahaan bertumbuh dan berkembang, meningkatkan nilai perusahaan/kapitalisasi perusahaan dibanding sebelum Go Public. Selain itu, menurut Fasha, banyak yang belum mengetahui bahwa market kapital mencapai Rp 7.400 triliun melalui pasar modal.

"Mudah-mudahan semakin banyak perusahaan yang aware dan mengetahui manfaat pasar modal. Serta jangan lupa berdonasi, sebab donasi yang dikumpulkan dari acara ini akan diserahkan seluruhnya untuk anak berkebutuhan khusus," harapnya.

 

 

Reporter : Hilman

Editor     : Ansori