Radarjambi.co.id - JAKARTA - Guru honorer akan mendapat prioritas pada rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahap dua tahun ini. Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy prioritas rekrutmen PPPK tahap dua adalah guru honorer K2 maupun nonkategori.
"Tahap satu kan hanya fokus guru honorer K2. Tahap dua ada guru honorer K2 dan nonkategori khusus yang masa pengabdian di atas 15 tahun," kata Menteri Muhadjir usai jalan sehat peringatan Hardiknas di Jakarta, Minggu (28/4).
Dia menjelaskan, masalah guru honorer sudah mulai ditangani sejak 2018 lewat jalur PNS. Tahun 2019 diselesaikan lewat jalur PPPK untuk guru honorer K2 di atas 35 tahun.
Namun, Muhadjir menyesalkan, kuota 150 ribu yang disiapkan tidak terpenuhi. Penyebabnya, banyak pemda tidak membuka rekrutmen PPPK dengan alasan nihil dana.
"Kemarin kuotanya 150 ribu guru honorer yang akan kami rekrut, sayang tidak semua daerah mengusulkan karena takut akan membebani APBD. Padahal sesuai kesepakatan dengan Kemenkeu untuk guru honorer yang diangkat menjadi PPPK, gajinya diambilkan dari DAU," terangnya.
Dengan sumber gaji dari DAU itu, lanjut Muhadjir, mestinya kuota yang disiapkan terserap semuanya. Dia sangat menyayangkan karena PPPK itu sangat bagus untuk guru honorer. Terlebih rekrutmennya khusus honorer sehingga peluang lulus lebih besar.
"Mudah-mudahan tahun ini akan kami buka lagi jalur PPPK yang terbuka tidak hanya untuk guru honorer K2 tapi juga guru honorer yang masa kerjanya di atas 15 tahun. Ini akan kami selesaikan secara bertahap. Insyaallah perkiraan saya 2023 akan selesai," tutupnya.
Sumber : Jpnn
Ma'ruf Bicara 3.500 Startup, Sandi: UMKM Solusi Lapangan Kerja
Banjir Sentani Terjang 2 Pesawat Terbang, Puluhan Korban Jiwa dan Ratusan Rumah Terendam
Harga Kursi Kakanwil Jatim Rp 250 Juta, Romahurmuziy Cengengesan
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre