radarjambi.co.id-MERANGIN-Kaldera merupakan ciri gunung api yang sudah dalam tahap lanjut, dimana puncaknya tidak lagi berbentuk kerucut.
Gunung api yang memiliki kaldera berbentuk kerucut terpancung atau cekung kedalam pada bagian puncaknya.
Ciri ini persis ada pada Gunung Masurai di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Jambi. Selama ini di Indonesia orang hanya mengenal Kaldera Toba, Maninjau Bromo, Ijen dan Kaldera Tambose.
Tapi berdasarkan hasil penelitian Badan Geologi terhadap Gunung Masurai selama tiga tahun dari 2015-2017, ternyata di Kabupaten Merangin juga mempunyai kaldera yang selama ini belum terdaftar di Indonesia.
‘’Memang selama ini alur kaldera itu terputus, jika diurut dari Kaldera Toba sampai Bali. Ternyata kekosongan itu ada di Merangin,’’ujar Dr Antonius Ratdomo Purbo, ketua tim peneliti Gunung Masurai.
Sekretaris Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI itu, secara gamblang mengungkapkan berbagai temuannya pada acara ekspos hasil penelitian Badan Geologi RI di Aula Bappeda Merangin kemarin (25/6).
Pada acara yang dihadiri Wabup H Mashruri itu, Ratdomo Purbo mengatakan Gunung Masurai itu kembar.
Ada Gunung Tungkat yang lahirnya bareng dengan Gunung Masurai.
Masurai jelasnya, pernah meletus besar skala VEI 6 pada 33.000 tahun lalu, sehingga membentuk kaldera.
Sedangkan Gunung Tungkat letusannya tidak meledak, tapi hanya mengeluarkan lelehan magma.
Ditegaskan Ratdomo Purbo, Merangin mempunyai ‘warisan geologi’ yang beragam dari era sebelum kepulauan Nusantara terbentuk.
Merangin mempunyai ‘jejak warisan geologi’ yang tertua di Indonesia bagian barat.
Merangin juga mempunyai ‘warisan geologi’ yang dapat menjelaskan kronologis proses kejadian letusan besar dimasa lalu, endapan masih utuh, sangat berguna bagi dunia pendidikan.
Pada penelitiannya Ratdomo Purbo menemukan air terjun yang airnya keluar dari tengah batuan, sejernih ‘aqua’ sangat jarang ada air terjun seperti itu.
Merangin mempunyai keragaman geologi yang komplet dibanding wilayah lain di Sumatera
Merangin mempunyai telaga biru jernih yang indah, tidak banyak daerah yang mempunyainya.
Merangin mempunyai kekar kolam dengan ukuran berbesar di Indonesia, mungkin di Asia atau mungkin di dunia.
Merangin mempunyai air terjun Sei Hitam dengan sejarah geologi yang sekarang ini dikenali kronologinya.
Hasil penelitian Badan Gelogi itu dituangkan pada buku yang berjudul ‘Masurai’.
Bupati Merangin H Al Haris sangat berterimakasih kepada tim peneliti Badan Geologi RI yang telah melakukan aktivitasnya di kawasan Gunung Masurai dan diterbitkannya buku hasil penelitian tersebut.
‘’Buku ini sangat berharga sekali bagi Merangin. Di buku ini diungkap ditemukannya kaldera Indonesia. Kita akan izin perbanyak buku tersebut, sebagai informasi kekayaan Geologi Merangin,’’ujar Bupati.
Hal yang sama juga diungkapkan Wabup H Mashuri, ketik menerima buku hasil penelitian Masurai tersebut.
‘’Buku ini akan semakin memperkaya geologi Merangin, sehingga Geopark Merangin akan semakin lengkap,’’ujar Wabup.
Reporter : Kasriyadi
Editor : Ansory S
Miris Demi SK Pensiun, Bakri Terpaksa ke BKN Palembang Naik Motor
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu