Radarjambi.co.id-SAROLANGUN – Segelintir pemuda yang mengakui berasal dari Desa Bukit menggelar aksi demonstrasi di pintu gerbang kantor Bupati Sarolangun, Senin (15/7) sekitar pukul 11.00 WIB.
Orasi yang digelar tersebut menuding kesalahan Pemerintahan Desa (Pemdes) Bukit atas sejumlah program dan kegiatan yang direalisasikan sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 dengan menggunakan Dana Desa (DD), Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan (PPDK), Alokasi Dana Desa (ADD) dan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi.
Adapun tudingan yang diibongkar pemuda terhadap Pemdes Bukit, seperti Kades Bukit diduga tidak transparan dalam pengelolaan DD, ADD, PPDK dan bantuan Provinsi Jambi. Kades disebut tidak melibatkan tokoh-tokoh dalam musyawarah penetapan kegiatan pembangunan. Selain itu, Kades Bukit diduga sudah menyerobot aset berupa tanah milik pemuda. Kemudian, dalam pengelolaan BUMDes dan lele ditempatkan di rumah Kades, sehingga terkesan menjadi asset pribadi.
Setelah 45 menit melakukan orasi, akhirnya 10 orang perwakilan para pemuda diajak oleh Kepala DPMD, Mulyadi dan Kasat Binmas, AKP Pujiarso untuk melakukan pertemuan di ruang Asisten I yang membidangi pemerintahan dan pembangunan, yakni Arief Ampera. Dalam pertemuan tersebut Asisten I memerintahkan Kepala DPMD dan Inspektorat untuk memanggil Kades Bukit. Selain itu, Arief Ampera meminta waktu kepada pemuda selama 15 hari untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Berikan waktu kami untuk bekerja selama 15 hari, setelah itu apapun hasil yang kami dapatkan, maka akan disampaikan ke pemuda melalui Camat,”kata Arief Ampera.
Didalam pertemuan diruang Asisten I, pantauan harian ini selain dihadiri Arief Ampera dan Mulyadi juga hadir Camat Pelawan, Hudri, Kasat Binmas, AKP Pujiarso, Kabid Kekayaan Desa, Kaprawi, Kapolsek Pelawan-Singkut, IPTU S Daulay,.
Ditempat terpisah, Kades Bukit H Kasir ketika dimintai keterangan mengatakan, jika yang melakukan aksi unjuk rasa hanyalah segelintir pemuda, malah yang ikut aksi tersebut ada yang berasal dari luar Desa Bukit. Terkait tudingan pemuda terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di desa, menurut Kades sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Dalam setiap pengambilan keputusan kita selalu melakukan musyawarah yang melibatkan BPD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, bahkan selalu dihadiri pendamping dan perwakilan kecamatan serta DPMD Kabupaten Sarolangun,”ucapnya.
Sementara itu, persoalan tentang tudingan terhadap penyerobotan asset berupa tanah milik pemuda, lagi-lagi itu tidak dibenarkan oleh Kades. Menurutnya, tanah yang dimaksud yang saat ini dibangun gedung serba guna bukanlah milik pemuda, tapi itu adalah asset desa.
“Termasuk pembangunan gedung serba guna adalah permintaan dari BPD dan tokoh masyarakat karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat,”jelasnya.
Soal BUMDes yang juga disinggung oleh pemuda, menurut Kades seharusnya Desa Bukit mendapatkan apresiasi karena Desa Bukit telah berhasil mendirikan BUMDes yang bergerak di bidang usaha bengkel dan konter Hand Phone.
“Jikalau ditempatkan di depan rumah Kades wajar saja, karena kebetulan ada bangunan yang bisa dipakai dan lokasinya strategis berada di pinggir jalan lintas sumatera,”ujarnya.
Kades juga menambahkan, kolam ikan lele ditempatkan di rumah Kades atas kesepakatan bersama, biarpun di tempatkan di rumah Kades, tapi pengelolaannya melibatkan seluruh perangkat desa.
“Misalkan saja pembangunan sumur boor juga dutuding salah oleh pemuda, kami berpendapat sudah sesuai aturan karena pembangunannya sudah sesuai RAB yang diketahui konsultan dan pendamping,”cetusnya.
Lebih jauh diungkapkan Kades, bahwasanya dalam merealisasikan program dan kegiatan selama ia menjabat sebagai Kades tidak ada masalah, terbukti dirinya tidak pernah mendapat teguran dari Inspektorat dan dinas terkait lainnya.
“Semua program pembanguan selama saya jadi Kades terealisasi seratus persen, kalau memang ada kesalahan otomatis DD, PPDK dan ADD tidak bisa dicairkan, tapi alhamdulillah semua bentuk dana untuk Desa Bukit selalu cair seratus persen, kalau memang Inspektorat berniat melakukan pemeriksaan silahkan saja dan tidak ada kami tutup-tutupi, ”tandasnya.
Kades berharap agar masyarakat desa Bukit tetap menjaga kekompakan dan jangan mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak betanggung jawab.
“Mari kita lupakan persolan politik dan bersama-sama membangun Desa Bukit,”pungkasnya.
Penulis : Charles R
Editor : Ansory S
Pemberhentian Dua PTT Satpol PP Batanghari Tunggu Keputusan Bupati