radarjambi.co.id-JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai Partai Nasdem tidak akan memilih opsi menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin meski belakangan tampak melakukan manuver politik.
"Apakah watak oposisi itu dipunyai Nasdem? Saya melihatnya tidak. Nasdem sejak berdiri, dia adalah bagian dari kekuasaan," ucap Ubedilah ditemui di Padepokan Pencak Silat, Jalan Raya TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/8).
Menurut Ubedilah, Nasdem melakukan manuver politik demi kepentingan partainya. Terutama, berkaitan dengan jatah mendapatkan menteri di kabinet Jokowi.
"Itu hanya manuver politik saja untuk meningkatkan nilai tawar di hadapan Jokowi. Sebab, Nasdem memerlukan satu strategi agar mendapatkan kursi kabinet lebih banyak dibandingkan partai lain," ucap dia.
Ubedilah merujuk manuver politik Nasdem dengan rangkaian pertemuan empat ketua umum partai politik koalisi Jokowi. Sebagai informasi, pertemuan empat ketum partai itu dihelat di DPP Nasdem, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Manuver dilanjutkan dengan langkah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan, seusai pertemuan Surya Paloh menyinggung kemungkinan mendukung Anies di Pilpres 2024.
"Saya rasa pertemuan itu bukan pertemuan biasa. Pertemuan itu pertanda politik atau warning politik untuk Jokowi agar kemudian Jokowi memberi ruang banyak untuk Gerindra," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Sumber ; jpnn
KPU Gulirkan Kembali Aturan Napi Tak Boleh Mencalonkan Diri Dalam Pileg
KPU Muarojambi Gelar Kegiatan Rapat Kerja Evaluasi Fasilitas Kampanye Pemilu Serentak 2019
Bahas Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi, Pemkot Gelar Rakor Perekonomian dan FGD