RADARJAMBI.CO.ID-Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum, yang diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan mengemukakan, pemerintah terus berupaya peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dengan berbagai program, agar kesejahteraan petani dapat meningkat. Hal tersebut dikemukakan dalam Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Petani-Nelayan Tingkat Provinsi Jambi tahun 2019, yang menbgusung tema “Dengan Semangat Pekan Daerah Petani Nelayan Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2019, Kita Wujudkan Kedaulatan Pangan Menuju Jambi TUNTAS 2021,” di Asrama Haji Jambi, Selasa (29/10-2019).
Dalam sambutan tertulis Gubernur Jambi yang dibacakan Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Ir.Agus Sunaryo,M.Si dijelaskan, dalam rangka percepatan pembangunan dalam bidang pertanian, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya membuat terobosan baru dan program pro kerakyatan, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani, yakni melalui peningkatan jalan produksi dan irigasi, penyediaan bibit unggul, pengadaan pupuk, pemberian penyuluhan yang intensif, serta pemanfaatan berbagai energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi yang telah ada tapi terbatas.
Gubernur menyampaikan, penduduk Provinsi Jambi sebagian besar mempunyai mata pencarian di sektor pertanian, karena Provinsi Jambi mempunyai potensi pertanian yang sangat besar, tercermin dengan tingginya kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam komposisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II tahun 2019 di Provinsi Jambi mencapai 27,41 %.
Pekan Daerah Petani-Nelayan diharapkan gubernur, selain dapat mempererat dan menambah persaudaraan sesama petani dan nelayan, tetapi dapat dijadikan sebagai wahana berbagi informasi dalam usaha tani atau budidaya melalui berbagai kegiatan yang mengarah pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan.
“Hal yang penting menjadi perhatian kita bersama adalah lemahnya posisi tawar petani dalam mata rantai agrobisnis. Produksi yang tinggi sering tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan, karena lemahnya akses pasar, penanganan pasca panen yang tidak baik, seringkali dapat menurunkan kualitas dan harga jual. Hal tersebut berimplikasi pada rendahnya NTP yang masih berada dibawah 100 %, September 2019 NTP sebesar 98,36 %, ini mengindikasikan bahwa indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibanding dengan indeks harga yang dibayar petani,” ungkapnya.
Gubernur mengatakan, harapan dan target yang harus dipenuhi dalam mencapai keberhasilan pembangunan khususnya pada sektor pertanian dalam artian luas yaitu terwujudnya kedaulatan pangan, dan ini bukan sesuatu yang mudah dipenuhi mengingat banyaknya faktor-faktor yg mempengaruhi baik faktor negatif dan positif sehingga petani dan nelayan didukung stakeholder, harus berikhtiar dalam mengoptimalkan faktor-faktor positif bahkan mampu mengubah keterbatasan atau faktor-faktor negatif menjadi peluang yang menguntungkan bagi petani dan nelayan.
“Melalui PEDA Petani-Nelayan harus terus berupaya mentingkatkan motivasi sebagai petani dan pelaku agrobisnis yang berdaya saing,” tambah gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Ahmad Maushul menyampaikan, dalam PEDA kali ini akan disaring, yang juara akan dibawa ke Pekan Nasional (PENAS) ke-16 tahun 2020 yang dilaksanakan di Sumatera Barat, menampilkan produk sayur-sayuran, buah-buahaan, dan produk-produk perkebunan.
Berbagai rangkaian kegiatan digelar dalam event Pekan Daerah Petani-Nelayan Provinsi Jambi Tahun 2019, yaitu pameran dan bazar produk pertanian dari kabupaten dan kota se Provinsi Jambi, seminar dan pelatihan bidang pertanian, serta berbagai perlombaan, seperti lomba membedakan jenis kelamin ikan.
SUmber : Humas Pemprov
Tingkatkan Keterampilan Anggota DWP Gelar Pelatihan Rias Diri
Kantor Gubernur Jambi Satu-Satunya Yang Menyediakan Kantor Pengacara Negara
Gubernur Fachrori Harap Dibawah Kepemimpinan Jokowi – Ma’aruf Amin Indonesia Semakin Maju
Gubernur Fachrori: Pemprov Bangun Beberapa Ruas Jalan di Bungo
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin