radarjambi.co.id-BATANGHARIMemasuki musin hujan, produksi karet di Kabupaten Batanghari mulai anjlok. Penurunan sangat drastis yang membuat para petani karet menjerit.
Para petani karet di Kabupaten Batanghari sebelumnya sempat senang dengan naiknya harga jual getah yang naik berkisaran Rp 8.000 perkilo. Namun memasuki musin hujan membuat aktifitas terganggu.
"Hasil sadapan getah selama satu minggu cuma 20 hingga 25 kg. Duit dari hasil penjualan getah cuma Rp160 hingga Rp200 ribu," kata Ismail salah satu petani karet Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muarabulian.
Ismail mengaku, sejak musin hujan tidak bisa menyadap karet. Getah batang karet tidak bisa keluar akibat basah. Berbeda saat cuaca cerah, kata dia, petani karet bisa menghasilkan 32 hingga 37 kg getah selama satu minggu.
"Penghasilan petani karet sekitar Rp250 hingga Rp300 ribu setiap akhir pekan," ujarnya.
Ia khawatir bila curah hujan berkepanjangan melanda wilayah Kabupaten Batanghari, penghasilan petani karet semakin menurun. Kondisi ini tentu berdampak terhadap biaya kebutuhan rumah tangga.(hmi)
Editor : Ansory S
Wakil Ketua DPRD Marah Saat Kadinkes DL, Warga: Sudah Telat Pencitraannya, Kemarin Dewan Kemana?
Kapal KMP Tungkal Samudera Seharga Rp 14 Milyar Dijual Kiloan
Safrial Minta Pembangunan Pelabuhan Tanjabbarat Masuk Agenda Nasional
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu