radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Sejak selesai dibangun akhir tahun 2019 lalu, jembatan Sugeng di Kabupaten Tanjabbar belum difungsikan untuk dilewati.
Saat ini semua kendaraan yang akan melintas antar Kecamatan ini, terpaksa menggunakan jembatan darurat, yang hanya terbuat dari bahan kayu dan batang kelapa seadanya.
Sejak adanya pembangunan Jembatan Sugeng, jembatan darurat ini menjadi jembatan arternatif masyarakat setempat untuk membawa hasil pertanian mereka.
Apabila ingin melewati jembatan ini, tentu ekstra hati-hati, khususnya bagi kendaraan bertonase. Karena jembatan darurat ini hanya sanggup menahan beban kendaraan tidak lebih dari 5 ton.
Tentu saja dengan terbatasnya kendaraan membawa hasil pertanian, membuat masyarakat setempat yang rata rata mempunyai perkebunan kelapa sawit merasa dirugikan.
Mukholik perwakilan Petani diwilayah setempat menuturkan, masyarakat merasa dirugikan Akibat jembatan Sugeng belum boleh di lewati sampai saat ini.
Yang mana biasanya selalu membawa hasil kebun sawit 10 sampai 20 ton secara langsung, kalau sekarang sudah tidak bisa lagi.
" Disatu sisi kita sebagai petani jelas sangat merugikan, karena Jembatan Sugeng belum bisa fungsikan dan di lewati," ungkapnya.
"Apa lagi yang di tunggu, padahal coran itu sudah satu bulan, sudah tujuh bulan kami menunggu siap nya jembatan ini, mau berapa lama lagi mau di fungsikan," timpalnya.
Ia menyebut, kondisi jembatan darurat saat ini sudah sangat mengkhawatirkan untuk dilalui kendaraan roda empat.
"Jembatan darurat kondisi nya sudah tidak jelas lagi. Apalagi sekarang ada yang ngutip biaya lewat di Jembatan darurat tersebut," terangnya.(ken)
Editor ; Ansory S
Heboh Virus Corona di Jambi Edi Purwanto Minta Pemprov Cepat Tanggap