radarjambi.co.id-TANJABBARAT- - Proyek swakelola melalui Dinas PUPR Tanjab Barat Bidang Sumber daya Air (SDA) yang berada di dua lokasi antara Parit 1 Darat kelurahan Sriwijaya dan Desa Sialang, Kecamatan Tungkal Ilir,Kabupaten Tanjung Jabung Barat membuat warga geram, pasalnya hasil pekerjaanya tidak jelas alias Hancur-hancuran terkesan tidak memiliki konsep atau perencanaan yang matang.
Kekesalan warga ini cukup beralasan lantaran hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan diduga tidak sesuai apa yang diharapkan warga, buktinya proyek pengalian parit sepanjang 30 kilometer yang dikerjakan diduga dipihak tigakan itu ditemukan hasil tanah galiannya banyak yang amblas.
Seperti dikatakan warga sekitar RT 11 Desa Sialang ini kepada media dengan nada kesal mengatakan pekerjaan asal jadi saja.
"Coba saja lihat mas, mulai dari awal titik pekerjaan sampai wilayah kita ini sakit mata lihatnya, kita pun binggung apa yang dikerjakan. Kalau pekerjaannya pengalian parit sungai, sungai parit yang berada di Parit 1 darat kelurahan Sriwijaya dengan parit sungai di wilayah Desa Sialang ini kondisinya tidak sama Mas, kalau disana ok lah dangkal tapi kalau parit sungai sekitar kita ini sudah dalam," keluh warga.
"Apa nya yang mau digali. bagus juga kalau digali tapi maunya mesin alat pengaliannya harus beda juga mas, harus panjang mesin kerukannya karena parit kita ini sidah dalam, kalau hanya sekedar asal keruk-keruk saja sama juga bohong," jelas warga.
Sebut warga juga bahkan tanah bekas galian parit ini sebagian diangkut oleh oknum pegawai PUPR dengan mengunakan mobil PU kurang lebih ada 4 kali angkut.
Warga beharap Dinas PUPR khususnya bidang SDA untuk turun melakukan peninjauan ulang pada pekerjaan tersebut, jika tidak warga akan layangkan surat resmi kepada Bupati.
"Karena sebelumnya juga tidak ada kordinasi ataupun musyawarah diberitahukan bahwa adanya pekerjaan ini, sudah tidak diberitau hasil pekerjaanya hancur-hancuran," pungkas warga kesal.
Pantauan dilapangan terlihat mesin yang digunakan pengalian parit sunggai tersebut mengunakan mesi Seri E 01, selain itu terpantauan juga kondisi pekerjaan tanggul hasil dari galian tanah parit dikerjakan tidak rapi terkesan acak-acakan bahkan banyak yang amblas, kini alat pengeruk sudah tepakir dipinggir jalan yang diduga siap keluar dari lokasi pekerjaan.
Diketahui dari plank proyek nama program proyek adalah Pemeliharaan jaringan irigasi rawa, Kecamatan Tungkal Ilir melalui APBD Tahun Anggaran 2020 yang diduga dikerjakan oleh pihak ketiga.(ken)
Editor ; Ansory S
Pemakaman Warga Kerinci dengan Protokol Covid 19, Ini Penjelasan Kades dan Kadinkes
Warga Batanghari Positif Corona Sudah di Isolasi di RS Hamba
Anggota DPRD Harapkan Aksi Nyata Tim Gugus Tugas Tanjabbar Terapkan Social Distancing
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin