radarjambi.co.id-KOTA JAMBI-Saat Pandemi virus corona, kasus DBD sedikit terabaikan. pemerintah lebih banyak fokus terhadap upaya penanganan serta pencegahan covid-19.
Padahal kasus DBD sangat membahayakan jika warga tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Apalagi saat musim hujan, penampungan air serta genangan air menjadi sasaran utama nyamuk untuk bersarang.
Tercatat dari data Dinas Kesehatan Kota Jambi hingga 5 Juni 2020 sudah ada 8 pasien meninggal dunia akibat penyakit DBD. Sementara DBD menyerang warga sebanyak 616 pasien.
Jika dibandingkan dengan data tahun 2019 pasien DBD tercatat sebanyak 634 kasus, meninggal 10 pasien.
Artinya kasus DBD meningkat drastis di tahun 2020. Padahal saat ini baru berada di pertengahan bulan Juni.
Lalu bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Jambi??
Ida Yuliarti Kepala Dinkes Kota Jambi mengatakan bahwa pihaknya langsung menyemprot sekitar rumah warga yang terserang DBD.
Mengingat saat ini sedang terjadi pandemi virus corona, Ida tak menapik jika kasus DBD sedikit terlupakan.
Namun dirinya juga tetap mengimbau warga untuk tetap waspada saat musim penghujan. Selain itu tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan laksanakan pola hidup sehat.
“Jangan sampai ada genangan air disekitar rumah, atau ada sampah yang berisi genangan air. karena lingkungan seperti ini yang membuat nyamuk bersarang,” kata Ida, Jumat (5/6).
Ia juga mengatakan bagi warga yang merasa demam sudah 3 hari agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat.
Karena seperti diketahui bahwa gejala penyakit DBD terjadi demam selama tiga hari berturut-turut, lalu pada hari ke empat menurun, hari ke lima masuk ke fase shock.
“Jadi kalau panasnya sudah turun belum tentu itu sudah sembuh. Bisa jadi karena DBD. Biasanya ditandai pada anak-anak tubuhnya lemas, tidak ada tenaga, dan keringat dingin,” katanya.
Menurut Ida karena saat ini sedang pandemi virus corona, diminta agar pasien yang berobat agar memberikan keterangan yang jelas tentang kronologi penyakit kepada pihak puskesmas atau klinik kesehatan. Supaya pihak puskesmas dapat mendiagnosa dengan jelas, dan fokus dengan pemeriksaan fisik.
“Tetap harus datang ke fasilitas kesehatan, paling tidak kita minta cek labor yakni cek trombosit darah,” pungkasnya. (ria)
Editor. : Ansory S
Puskesmas di Tanjabbar Hanya Melayani Rapid Test Gratis Warga Gejala Covid-19
Penerapan New Normal, Sekda Fadhil : Warga Harus Beradaptasi, Optimis Bisa Lawan Wabah
Safrial Minta Pelaku Usaha di Tanjabbar Utamakan Disiplin Protokol Kesehatan
DPRD Provinsi Jambi Desak Dinas PUPR Segera Perbaiki Jalan di Tanjabbar
Pemkab Tanjabbar Terima Bantuan 9000 pcs Masker dari Petro China
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin