radarjambi.co.id-KERINCI-Petani kopi arabika di Kerinci dan Sungai Penuh, keluhkan sulitnya menjual hasil panennya.
Bahkan l, petani dengan terpaksa merelakan hasil panen kopinya dijual dengan harga jauh dibawah standar penjualan kopi jenis arabika.
"Payah nian kami nak jual hasil panen, kalau pun ado, hargonyo jauh dibawah standar harga kopi arabika," keluh salah seorang petani kopi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang petani dan pengusaha kopi shop di Sungai Penuh, Ikhsan Daraqtuni.
"Benar sekali, untuk saat ini, penjualan hasil panen kopi arabika sangat sulit sekali menjualnya, jikapun ada pembelinya, harganya murah, padahal sebelumnya harga kopi arabika bisa mencapai ratusan ribu rupiah per kilonya, ini yang saya herankan," kata Ikhsan.
Ia berharap kepada pemerintah, melalui dinas terkait untuk bisa berupaya menstabilkan harga kopi arabika.
"Kita sangat berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk menelusuri penyebab anjloknya harga penjualan kopi arabika ini, jika situasi terus begini, dikhawatirkan hilangnya semangat petani untuk menanam kopi yang sangat populer saat ini," harapnya.
"Jangan sampai nasib petani kopi arabika sama halnya dengan petani kulit manis beberapa tahun yang lalu, kasihan kita," tutupnya. (son)
Editor : Ansory
Pemprov Bakal Bantu Guru dan Tenaga Pendidik yang Honor Komite
Jangan Terlena Corona, Per Juni DBD Telan 8 Korban Meninggal
Puskesmas di Tanjabbar Hanya Melayani Rapid Test Gratis Warga Gejala Covid-19
Penerapan New Normal, Sekda Fadhil : Warga Harus Beradaptasi, Optimis Bisa Lawan Wabah
Safrial Minta Pelaku Usaha di Tanjabbar Utamakan Disiplin Protokol Kesehatan
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin