radarjambi.co.id-JAMBI-Pengamat Politik, Arpa'i menilai bahwa partai politik lebih dominan melakukan hitung-hitungan dari bakal calon itu sendiri.
Hal ini diungkapkannya melihat saat ini PDIP belum juga menentukan bakal calon gubernur yang akan diusung.
Padahal diketahui PDIP menjadi partai pertama yang membuka pendaftaran di Provinsi Jambi.
Menurut Arpa'i, bila tidak segera mengambil langkah yang tepat maka bisa jadi PDIP hanya akan menjadi pelengkap setelah kandidat sudah sudah lengkap.
"Ini yang menjadi problem ketika salah perhitungan. Dari awal tidak ada gregetan apakah mencalonkan kader sendiri atau calon lain belum ada sampai saat ini. Sehingga nanti akan muncul begitu sudah ada calon yang mempunyai suatu pengusung yang tepat, tinggallah disitu. Nah pilihan itu yang saya rasa merugikan," kata Arpa'i saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dirinya berujar bila ingin kuat maka harus menjadi motor penggerak.
Menurutnya PDIP partai yang paling kuat di Jambi ini karena menguasai parlemen. Sayangnya sebagai pemenang legislatif PDIP dinilai kurang bergairah.
"Dia pemenang suara banyak orang akan menilai anggota dewannya berapa, bila di mobilisasi yang bagus akan menjadi kekuatan yang besar. Walaupun punya kelemahan mungkin kadernya kurang tapi dia punya power sebagai penggerak politik Jambi," tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan partai yang saat ini terlihat bergairah adalah PAN, padahal PAN bukan sebagai pemenang di legislatif. Bahkan katanya, PKB lebih gentleman karena langsung menunjukkan dukungannya.
"Politik hitung-hitungan boleh tapi ketepatan meletakkan sesuatu sebagai sumber penggerak itu penting," pungkasnya. (rvi)
Editor : Ansory E
Termasuk Batanghari, Bakri Pastikan Tidak Ada Prioritas Kandidat di PAN
Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly Bersama Ketua Komisi IV Tinjau SMPN 22 Kota Jambi