Radarjambi.co.id, TANJABBAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjab Barat mendesak Petro China untuk menjelaskan jumlah real sumur minyak dan gas yang berada di wilayah Tanjab Barat Sebelum berakhirnya masa kontrak tahun 2023 mendatang. Pasalnya, persentase sebesar enam persen tidak sesuai dengan banyaknya titik sumur yang ada dilapangan.
Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dari anggota komisi II DPRD Kabupaten Tanjab Barat, Sufrayogi Saipul, saat meninjau langsung lokasi sumur milik Petrochina.
"Petro China mengeksplorasi dari bumi Tanjab Barat sebanyak 215 titik sumur, dari 215 titik ini terdapat sebanyak 110 titik yang berada di wilayah kawasan hutan produksi (HP) dan itu tidak sesuai dengan kondisi dilapangan, kita curiga data yang diserahkan tidak sesuai dengan kondisi real dilapangan," kata Sufrayogi.
Kabag SDA Setda Tanjab Barat, Suparti tidak menampik apa yang menjadi kecurigaan DPRD kabupaten Tanjab Barat. Pasalnya sejak pertemuan dengan dirjen pertambangan pihaknya selalu menyampaikan kondisi yang ada dilapangan.
"Keluhan tentang kondisi dilapangan selalu kita sampaikan di depan forum saat rapat bersama perwakilan dirjen, tapi selalu beralasan akan di sampaikan karena yang hadir saat pertemuan selalu perwakilannya," sebut Suparti.
Dijelaskannya juga, pemerintah Kabupaten Tanjab Barat hanya menerima hasil dari yang telah di tetapkan oleh undang-undang.
"Kita tidak punya kewenangan penuh dalam mengatur baik itu soal bagi hasil ataupun perbandingan data lainnya, kita hanya menerima sesuai undang-undang saja," jelasnya.
Suara lantang terkait soal sumur migas juga datang dari duau unsur pimpinan DPRD Kabupaten Tanjab Barat Ahmad Jahfar dan H Safril Simamora.
Menurutnya, pihak PetroChina perlu menjelaskan berapa hasil produksi nya dari ratusan sumur migas yang ada saat ini.
Pemerintah daerah juga perlu mengambil langkah langkah strategis yang mestinya melibatkan para ahli terkait dengan hasil produksi sumur migas yang ada.
"Migas harus melibatkan Pemda setempat, untuk menjamin perusahaan yang melakukan eksplorasi di daerah mempunyai komitmen untuk ikut bersama membangun daerah dan melibatkan warga masyarakat di daerah," tegas Jahfar saat dikonfirmasi wartawan.
Hal senada juga diutarakan H Syafril Simamora, juga akan memanggil Pemda dan PT Petrochina dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat kita akan panggil pihak Petro china dan Pemkab, serta instansi terkait melalui komisi II untuk membahas masalah ini, kita minta keterangan yang pasti soal migas ini," pungkas Ucok Mora, sapaan akrabnya. (ken)
Editor ; Ansory S
Tanjabbar Kembali Raih Opini WTP dari BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi
Temui Pendemo, Safrial Janji Tindak Tegas Lahan yang Tidak Jelas Dasar Hukumnya
Pendemo Minta Pemkab Bebaskan Lahan Petani yang dirampas PT WKS dan Pt TML
Raih WTP 4 Tahun Beruntun, Emalia Sari: Ini Kerja Keras Semua SKPD Atas Bimbingan Pimpinan
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu