Indonesia saat ini sedang diprediksi berada dalam fase transisi menuju resesi ekonomi, jika ekonomi kuartal ll pada 2020 ini menurun. Hal ini dipicu karena Indonesia sedang dilanda wabah Covid-19.
Wabah Corona ini telah berhasil memukul mundur pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kemudian diperparah dengan situasi geopolitik pada kuartal ll-2020. Dampaknya adalah GDP sebagian besar negara di dunia mengalami kemerosotan.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi Indonesia mengalami kemunduran.
Pasalnya, daerah-daerah di Indonesia yang dianggap sebagai ladang penunjang ekonomi mengalami pembatasan sosial, sehingga menurunkan pemasukan ekonomi seperti kegiatan ekspor dan investasi asing baik dari dalam maupun luar negeri.
Oleh karena itu, Kemenkeu Ibu Sri Mulyani memprediksi bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal ll-2020 minus 3,1% sebelumnya pada kuartal l-2020 ekonomi tumbuh mencapai 2,97% (Ramadhani, 2020).
Indonesia membutuhkan investasi besar-besaran untuk menumbuhkan kembali perekonomiannya.
Disamping itu, Indonesia memang merupakan sebuah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, yang mana hal itu sangat dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai ladang penghasil investasi asing.
Selain itu, peran investasi asing sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang masih tertinggal. Hal ini terjadi karena pada kenyataannya Indonesia masih belum cukup mampu untuk membiayai segala kekurangan dari kantong dalam negeri saja.
Seperti yang dijelaskan oleh Pak Hangga Fathana yang merupakan dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Indoneisa, bahwa investasi asing dapat berupa transfer modal atau fisik dengan tujuan untuk mengendalikan manajemen dan pendapatan.
Hal ini dapat dilakukan ketika perusahaan yang berbasis di satu negara membangun pabrik baru atau membeli pabrik yang sudah ada.
Ini sangat berkaitan dengan yang sudah pernah terjadi di Indonesia, dimana investasi asing di Indonesia cukup banyak berperan pada sektor pembangunan, pariwisata, pertambangan, produk, dan transportasi.
Investasi Asing di Indonesia dirasa sudah cukup banyak memberikan bukti, berdasarkan pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo bahwa aliran modal yang berasal dari investor asing yang terus masuk ke Indonesia hingga awal tahun 2019 sudah mencapai 19,2 triliun (Wulandari, 2019).
Kemudian, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor transportasi, dan telekomunikasi menerima investasi tertinggi dengan nilai 49,3 triliun atau 23,4 persen dari total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) (Antara, 2020).
Menurut saya, apa yang telah diberikan oleh Investor Asing terhadap pertumbuhan di Indonesia ini telah menjadi bukti yang nyata bahwa ini terjadi karena adanya kepercayaan dari Investor Asing terhadap Indonesia dan berkat dukungan dari kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk membuat Indonesia dapat dipercayai.
Manfaat yang tidak kalah pentingnya adalah Investasi Asing dapat menjadi wadah di Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru terhadap pekerja lokal.
Hal ini bahkan telah tercantum pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal pada pasal 3 ayat (2) bagian (b) dan (h) bahwa tujuan adanya penanaman modal ialah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut saya, badan pemerintahan beserta jajarannya sudah sangat teliti dalam mengkodifikasikan Undang-Undang, sehingga berkat ketelitian inilah Indonesia pun dapat menduduki peringkat empat sebagai negara tujuan investasi asing di Asia.
Dengan demikian, sudah sepantasnya langkah yang paling tepat saat ini untuk mengatasi krisis di tengah pandemi adalah dengan menarik investor asing agar menanamkan modal di Indonesia.
Adapun upaya yang mungkin dapat dilakukan Indonesia untuk menarik minat investor asing salah satunya adalah dengan menyiapkan infrastruktur yang memadai dan memberikan beberapa fasilitas fiskal untuk melakukan kemudahan perizinan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
Dengan demikian, Investor Asing akan semakin merasa bahwa walaupun ditengah pandemi seperti saat ini, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang mampu untuk dipercayai di Asia sebagai tempat untuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Indonesia akan mampu mengatasi resesi ekonomi yang sudah diprediksi jika Indonesia mampu meningkatkan kembali jumlah investor asing.
Kemudian, bagaimana masyarakat pribumi menyikapi adanya Investasi Asing yang masuk ke dalam negeri ? Menurut saya, sebaiknya yang harus dilakukan adalah mendukung jalannya rencana serta kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari adanya investasi asing ini, tidak hanya negara sebagai aktor yang diuntungkan namun masyarakat didalamnya juga dapat merasakan dampak positif dari investor asing.
Seperti, teknologi dan media komunikasi yang lebih canggih. Bukan sesuatu yang tidak mungkin jika suatu saat Indonesia tidak peru lagi mengimpor barang-barang yang canggih dari negara dunia pertama.
Karena, Indonesia telah mendapatkannya dari hasil investasi asing yang sedang berjalan di Indonesia. Selain itu, di era globalisasi seperti saat ini saya kira investasi asing tidak lagi dapat dinilai sebagai sebuah ancaman melainkan bantuan yang dapat dianggap sebagai mesin penggerak untuk memajukan perekonomian.
Dapat diprediksi bahwa Indonesia akan mampu mengatasi segala ancaman kontraksi dan resesi ekonomi yang mungkin akan terjadi pada kuartal lll-2020, jika Indonesia dapat menggerakkan sayapnya lagi untuk menarik minat investor asing.
2020 yang dianggap sebagai tahun extra ordinary dengan berbagai tantangan dan perubahan, bisa saja menjadikan Indonesia dapat bertransformasi bukan menjadi negara dengan perekonomian yang rendah, namun menjadi negara yang dapat lebih maju yang ditandai dengan kesigapan Indonesia dalam menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19 seperti yang sedang terjadi saat ini.
References
Antara. (2020). Realisasi Investasi Infrastruktur Tinggi Bukti Pembangunan Berjalan . Jakarta: medcom.id.
Ramadhani, P. I. (2020). Dihantam Corona, Begini Gambaran Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini. liputan6.com.
Wulandari, J. (2019). Investor Asing Terus Berinvestasi di Indonesia. mediaindonesia.com.
Penulis : Siti Fatmawati
Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
NIM : 18323225
Kerjasama ASEAN Dalam Menanggulangi Covid-19 : Bagaimana Dampaknya Kepada Masyarakat Indonesia?
Tantangan Industri Kelapa Sawit Jambi Berbenah atau Tenggelam
Peran Nahdlatul Ulama dalam Membantu Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19
Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Pemkot Gelar Forum Satu Data Kota Jambi