Radarjambi.co.id, TANJABBAR – Sejumlah keluarga karyawan yang terdampak Covid-19, yang suaminya (karyawan/pekerja subkontraktor) terkonfirmasi positif Covid-19 mengeluhkan serta meminta adanya perhatian dari pihak PT PetroChina International Jabung Ltd berupa konpensasi kebutuhan pokok selama karantina.
Keluhan itu disampaikan oleh salah keluarga karyawan/subkontraktor PT PetroChina Internasional Jabung Ltd yang terkonfirmasi positif Covid-19) saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon seluler.
Disampaikanya, hingga saat ini belum ada bantuan dari PT PetroChina Internasional Jabung Ltd untuk pihak keluarga yang terdampak Covid-19.
"Saat ini kami kan dak boleh keluar (isolasi mandiri, red). Bagaimana kami mau beli makanan. Katanya kami disuruh makan yang bergizi, tapi kalau dak boleh keluar, bagaimana kami mau bili makan makanan yang bergizi," keluhnya.
Untuk itu, pihak kelurga sangat mengharapkan adanya perhatian dari pihak PT PetroChina International Jabung Ltd. “Mudah-mudahan kami bisa diperhatikan,” ujarnya, sembari meminta namanya untuk tidak dipublikasikan.
Hal senada dikeluhkan oleh salah satu istri pasien Covid-19 lainnya, mereka juga sangat mengharapkan adanya perhatian dari pihak PT PetroChina Internasional Jabung Ltd.
“Kita belum ada stok apa-apa di rumah, tapi disuruh isolasi mandiri. Sedangkan kita mau keluar, orang-orang sudah pada takut. Okelah kalau suami di sana dikasih makan tiga kali sehari, kalau yang ditinggalkan di rumah gak ada apa-apa, gak makan, sipa yng ngasih kami makan?" ungkapnya.
Dirinya juga sangat menyayangkan sikap pihak perusahaan yang tidak memperhatikan nasib keluarga yang di isolasi.
"Memang kita sudah dapat gaji, tapi kalaupun situasi saat ini kita disuruh isolasi mandiri, bagaimana kita mau keluar untuk beli makanan, mau ke pasar gak mungkin, bisa lari orang pasar. Selain makanan atau sembako, kami kan juga butuh vitamin untuk anak-anak," ucapnya.
Hanya saja, diakuinya setelah suaminya dibawa karena positif covid-19, pihak perusahaan hanya ada menyemprot disinfektan di bagian depan rumah dan jalan.
Terpisah, Banu Subagio, Bagian Komunikasi Internal Humas Satgas PetroChina saat diwawancarai, apakah ada bantuan untuk keluarga yang terdampak covid-19, yang mana suaminya sedang diisolasi?, dirinya menyampaikan kalau dari suami walaupun dia sakit dan tidak bekerja tidak ada penguranga gajinya.
“Gaji suami atau kayawan kita yang terdampak tidak dikurangi, jadi pendapatan keluarganya pun tidak berkurang,” ucapnya, Selasa (28/7/20), usai melaksanakan rapat bersama dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjab Barat Barat.
Sementara itu, saat ditanya terkait apakah ada bantuan dari PetroChina untuk warga yang terdampak covid-19 khususnya untuk warga di sekitar perusahaan yakni Desa Pematang Lumut dan Lubuk Telentang?
Menanggapi pertanyaan itu, Banu menyampaikan, untuk hal itup pihaknya masih membahas bersama tim gugus tugas kabupaten Tanjab Barat.
“Masih kita bahas bersama tim gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjab Barat Barat," pungkasnya.
Untuk diketahui, jumlah karyawan dan pekerja subkontraktor PT Petrochina International Jabung Ltd yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga hari Selasa (28/7/20) berjumlah 20 orang.
Dari 20 orang tersebut, 16 orang dirawat dan diisolasi di RS Siloam Jambi, dua orang di dirawat dan diisolasi di RS Raden Mattaher Jambi dan dua orang lainnya di dirawat dan diisolasi di Bapelkes Jambi.
(ken)
Janji Ketemuan, Tiga Gadis Remaja Diperkosa Tukang Parkir Wisata Bukit Batu Suban
Seluruh Karyawan dan Pekerja Subkontraktor PetroChina Dikanrantina Total
Buaya Muara Muncul di Tengah Warga, BKSDA Jambi Lakukan Ini..!
Bertambah, 20 Karyawan dan Subkontraktor PetroChina Positif Covid-19
Dinsos Batanghari Telah Terima 236 Pengajuan Santunan Kematian