RADARJAMBI.CO.ID-SAROLANGUN – Realisasi bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap ketiga yang dilakukan Pemkab Sarolangun melalui Dinas Sosial (Dinsos) untuk masyarakat yang terimbas Corona Virus Disease (Covid-19) di 149 Desa, 9 Keluruhan dalam lingkaran 10 Kecamatan hampir rampung.
Sumber dana bantuan berupa beras yang dialokasikan oleh Dinsos untuk masyarakat teribas Covid-19 berasal dari APBD Kabupaten Sarolangun tahun 2020 atas refocussing anggaran yang dilakukan, sehingga masyarakat sebagai penerima bantuan JPS mendapatkan 20 Kilogram beras. Dalam hal ini Dinsos Sarolangun menjalin kerjasama dengan Perum Bulog Cabang Sarolangun -Bangko (Sarko).
Kepala Dinsos Sarolangun, H Juddin ketika dimintai keterangan mengatakan, pengalokasian bantuan JPS tahap ketiga disalurkan pada minggu ini untuk 6 kecamatan.
“Penyaluran bantuan JPS tahap ketiga segera dirampungkan,”ujarnya.
Disamping itu, Juddin mengatakan, pengalokasian bantuan JPS Kabupaten Sarolangun dievaluasi. Artinya, apakah berpotensi akan dilanjutkan kembali, atau seperti apa. Ini mengingat wabah pandemi virus corona terus berlanjut.
“Secara pasti untuk kelanjutan penyaluran bantuan JPS tahap keempat atau berikutnya, kami masih menunggu petunjuk pak Bupati H Cek Endra, sebaliknya secara tekhnis akan dikaji secara mendetail, apakah diberikan berupa beras atau ada bentuk perubahan lainnya,”ucapnya.
Terpisah, pimpinan cabang Perum Bulog Sarko, Rafi Ismail menyebutkan, jika pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Sarolangun menjaga ketahanan pangan. Untuk saat ini persediaan beras di bulog Sarko hingga 7 bulan kedepan cukup.
Beras yang disediakan Bulog untuk bantuan JPS Sarolangun adalah beras kualitas premium, dimana berbeda dengan harga beras medium yang ada di pasaran
“Soal kebutuhan Dinsos Sarolangun untuk penyaluran bantuan masyarakat bisa disesuaikan, misalkan butuh 310 ton, itu bisa kita sisihkan dan kita siapkan, sebab persediaan beras di Bulog saat ini cukup,”katanya.
Disamping itu, Rafi Ismail mengakui, sistem pembayaran beras dari Dinsos ke Bulog Sarko dilakukan secara non tunai melalui perbankan.
“Kita tidak bisa bermain dalam harga terkait soal pembayaran beras di Bulog, sebab kami juga dilakukan audit,”tandasnya.
PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY S
434 Tenaga Kesehatan RSUD CQ Sarolangun Negatif Covid-19, dr Bambang: Hasil Uji Swab FK UNAND Padang
6 Orang Warga Tebo Menghilang Saat Dijemput Tim Untuk Di Swab Test
Pembangunan Jembatan Milik PUPR Provinsi Tidak Transparan Dewan Minta Sesuai Ketentuan
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin