RADARJAMBI.CO.ID,SAROLANGUN - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pelawan digelar pada Kamis (04/02) di ruang aula lantai dua, kantor Camat Pelawan.
Musrenbang dibuka dan dipimpin oleh Asisten II Setda, Ir Dedy Hendry MSi didampingi Ketua DPRD, Tontawi Jauhari SE dan Kepala Bappeda, H Lukman MPd. Hadir Waka II Syahrial Gunawan, Camat Pelawan Deni Subhan SIP MH, Kapolsek, Danramil dan sejumlah Kepala OPD.
Musrenbang Kecamatan Pelawan mengangkat tema, yakni perencanaan yang berkualitas, transparan dan akuntabel serta terintegrasi menuju Sarolangun lebih sejahtera.
Jalannya Musrenbang cukup seru, ini terjadi saat dimulainya sesi tanya jawab pembuka yang dilontarkan oleh Kades Pelawan Jaya, H Arifin. Ketika itu, ia terlihat santai memegang microfon dan menyisipkan kaca mata diatas kepala. H Arifin sangat pede melepaskan vokal secara lantang dan tegas, sembari mengutarakan curahan hati terhadap realisasi pembangunan yang berkeadilan yang bersumber dari APBD Kabupaten Sarolangun.
H Arifin mengatakan, dua tahun terakhir Desa Pelawan Jaya tidak satu item pun kebagian serapan APBD yang diusulkan dari Musrengbang Dusun, Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan. Bahkan, tidak pernah terbayangkan ada satu desa bisa kebagian hingga 7 paket program kegiatan yang diusulkan dari Musrenbang Desa dari APBD Kabupaten Sarolangun.
Dipaparkan Kades Pelawan, penerapan pembangunan yang berkeadilan sangat diharapkan dari pemerintah daerah untuk masyarakat di desa sebagai penunjang ekonomi masyarakat. Item-item usulan yang disampaikan di forum Musrenbang Kecamatan setiap tahun itu merupakan usulan yang sangat prioritas dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Itu pun usulan yang disampaikan sudah melalui proses yang prosedural dari tingkat Dusun, Desa hingga ke Kecamatan.
"Desa Pelawan Jaya adalah desa yang pro pemerintah daerah dan selalu menunjukkan sinergitas dengan pemerintah daerah, misalkan saja dalam sisi produktifitas pelayanan publik di desa bisa di kroscek di Kantor Desa, pertangungjawaban administrasi tidak pernah bermasalah baik itu Dana Desa, ADD ataupun P2D, kemudian penerapan program Bupati untuk mendukung ekonomi masyarakat dari P2D senantiasa dilaksanakan, buktinya belum lama ini kami sudah panen 40 ton buah semangka, dalam waktu akan panen jagung yang diperkirakan mencapai 10 ton,"sebutnya.
Hal yang senada, terkait dengan pengharapan dan curahan hati juga disampaikan oleh Kades Penegah, Kades Muara Danau, Kades Pulau Aro dan Kades Lubuk Sayak.
Para Kades minta jangan adanya kesan desa yang terabaikan untuk mendapatkan serapan APBD atas usulan dari Musrenbang Desa yang dilaksanakan setiap tahun, namun kesemuanya untuk kebutuhan masyarakat dan penunjang ekonomi rakyat.
"Saya contohkan, di Desa Pulau Aro sangat membutuhkan jembatan, karena merupakan akses penting bagi masyarakat, bahkan ada bagian masyarakat terkendala dalam pengangkutan buah sawit, mirisnya lagi buah sawit terbiarkan sampai membusuk karena tidak ada akses jembatan untuk mengangkut hasil panen,"jelas Kades Pulau Aro.
Ketua DPRD Sarolangun, Tontawi Jauhari memberikan apresiasi kepada Kades yang telah mengutarakan masukan, saran untuk menguatkan semangat juang dalam bekerja. Sebab, Kades motor penggerak di desa untuk masyarakat, jadi apa yang disampaikan itu tak lepas dari kebutuhan dan kepentingan masyarakat dalam memajukan desa yang dipimpin.
Politisi Golkar cukup tersentuh atas curahan hati yang disampaikan oleh 5 kades di Kecamatan Pelawan. Dirinya merespon secara positif atas langkah yang akan diambil di P-APBD 2021 dan APBD 2022 mendatang.
"Mohon bersabar, dari hatil kecil saya sangat memahami atas apa yang disampaikan oleh Kades Pelawan, Kades Pulau Aro dan lainnya, Insya Allah apa yang disampaikan menjadi prioritas kita kedepan, kita masih punya kesempatan pada P-APBD 2021 dan APBD 2022,"katanya.
Bukan hanya itu, Ketua DPRD menjelaskan, bahwa pada tahun 2020 Bangsa Indonesia tercinta terkena musibah Covid-19, ini berdampak pada sistem pengelolaan keuangan daerah, sebab terjadinya refocussing anggaran atas tindak lanjut SKB tiga Menteri, akhirnya banyak kegiatan yang terpangkas.
"Dampak dari refocussing anggaran, otomatis membuat realisasi kegiatan yang sudah terencana ikut terpangkas, sebab keterbatasan dari keuangan daerah,"ujarnya.
Asisten II Setda, Dedy Hendry memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh para Kades. Mudah-mudahan kedepan, dengan adanya laporan dari Kecamatan yang lengkap, sehingga bisa diproses di RKPD Kabupaten.
"Dengan mengikuti amanah undang-undang dan menjalankan proses yang sesuai dengan prosedur, maka skala prioritas akan dikedepankan,"katanya.
Disamping itu, Kepala Bappeda H Lukman minta Kades yang tidak kebagian kue APBD untuk bersabar, karena masih ada waktu dan terbukanya peluang untuk mendapatkan itu.
"Yang jelas, saran dan masukan ini menjadi perhatian untuk kami, semoga kedepan semua desa yang ada di Kecamatan Pelawan akan lebih maju dan masyarakat menjadi sejahtera,"tandasnya.
Berdasarkan pantauan, pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan Pelawan berjalan dengan sukses. Para panitia tetap mengkedapankan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY S
Safrial Ingin Vaksin Sinovac Secepatnya Sampai ke Masyarakat
Tim Segera Turun, Alber di PETI Diminta Sportif Tinggalkan Lokasi
2020 Gagal Berangkat, JCH Tanjabtim Belum Pasti Berangkat di 2021
2.400 Vaksin Covid-19 Dijemput, Sukandar Nyatakan Siap Divaksin Pertama Jika Lolos Test Kesehatan
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin