Cara Mengatasi Kecanduan Gadget di Masa Pandemi dengan Dopamine Detox

Sabtu, 20 Februari 2021 - 11:39:52


/

Selama masa pandemi COVID-19 berlangsung telah terjadi perubahan besar terhadap aktivitas manusia.

Salah satunya adalah faktor rebahan semakin meningkat hal ini dikarenakan asyik bermain game, menonton film, dan lain sebagainya.

Tanpa terasa banyak sekali waktu yang terbuang. Padahal waktu tersebut bisa digunakan untuk hal yang produktif. Di rumah, banyak sekali benda dan hal yang membuat kita terlena, salah satunya yaitu gadget (gawai).

Lalu, bagaimana sih caranya agar kita bisa mengatasi kecanduan bermain gadget ini? Coba terapkan dopamine detox ini di rumah!

1. Jangan berlebihan
Sebelumnya kita harus tahu apasih dopamine detox itu? Jadi, Dopamine Detox adalah istilah untuk salah satu cara membatasi kegiatan atau perilaku yang memicu pelepasan dopamin di otak.

Adapun dopamin adalah hormon di otak yang berperan memicu rangsangan ke seluruh anggota tubuh. Dopamine Detox dapat diartikan sebagai menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kebahagiaan dan kecanduan, seperti bermain smartphone, media sosial, video games dan sebagainya.

Tujuan dari dopamin detox ini sebenarnya untuk mengurangi kecanduan bukan untuk menghilangkan dopamin. Mengubah perilaku impuls (rangsangan yang bergerak secara tiba-tiba tanpa pertimbangan) yang kurang baik.

Dengan cara mengaitkan otak dengan perasaan bahagia dan senang kepada hal yang lebih baik.

2. Cara berpuasa
Sulit fokus kadang membuat kita kesal. Contohnya sulit fokus belajar. Bukannya mencoba terus untuk fokus, karena kesal kita malah mencari kegiatan lain yang lebih ringan dan menyenangkan seperti main game atau menonton film.

Padahal yang kita lakukan hanya memberikan kebahagiaan yang sementara. Sehabis itu rasa kesal tetap ada karena tugas belum selesai.

Berikut puasa dopamin yang bisa kita terapkan untuk fokus dalam belajar.

- Menahan diri

Saat dopamin yang dikeluarkan dalam jumlah besar, tubuh secara tidak langsung diajak untuk menyukai hal tersebut. Hal ini bisa membuat kebiasaan yang akan mempengaruhi gaya hidup.

Menurut Kent Berridge, profesor di bidang psikologi dan ilmu saraf, saat tidak ada rangsangan yang memicu pelepasan dopamin, otak akan beristirahat dan kembali mendapat fungsi terbaiknya,

namun untuk mencapai kondisi tersebut, kita harus mau menahan diri untuk tak menuruti keinginan “bersenang-senang”.

- Atur waktumu

Dalam mengatur waktu kita harus disiplin agar tidak tenggelam dalam rasa kecanduan. Caranya dengan melakukan kegiatan- kegiatan penggganti yang lebih positif.

Siang hari biasanya kita menonton TV hingga sore. Kita bisa rubah dengan kegiatan lain seperti membaca buku, atau membantu orang tua. Sibukanlah diri dengan kegiatan yang bertentangan, sehingga akhirnya kita lupa.

- Ganti kebiasaan

Dopamine detox itu, bukan melarang kita melakukan hal yang menyenangkan, namun selama kita melakukan dopamine detox kita harus mengganti kebiasaan buruk kita dengan melakukan hal menyenangkan yang bersifat positif. Seperti dengan membaca buku, belajar kembali pelajaran, membantu orang tua, dan lain

- Konsisten

Selain disiplin kita juga perlu konsisten. Awalnya memang akan terasa berat dan sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa dirubah. Terus berusaha menjauhkan diri agar tidak kecanduan pada hal yang kurang positif.

Mengatur waktu untuk membatasi diri supaya tidak kecanduan. Dan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat otak fokus pada kegiatan yang lebih positif dan produktif.

Mengingat bahwa hal yang kurang baik itu hanya kebiasaan, bukan berati kebutuhan.

Penulis : Afif Muntaha (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi)