Radarjambi.co.id-JAMBI- Sampah masih mejadi pembahasan yang kerap kali diperbincangkan di Indonesia, tak menutup kemungkinan di era pandemi saat ini. Meski telah ada peraturan untuk tetap tinggal di rumah.
Namun, masyakarat lebih memilih untuk tetap beraktivitas di luar rumah hal tersebut menimbulakan tingkat pengguna masker sekali pakaimeningkat cukup drastis.
Kata masker sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Masker medis yang di rancang untuk sekali pakai merupakan salah satu masker yang dianjurkan pemerintah. Seiring dengan hal itu membuat masker bukan hanya sebagai pelindung, tapi juga sebagai bagian dari fashionyang menunjang penampilan.
Sudah jatuh tertimpa tangga hal inilah yang tepat untuk menggambarkan bumi tempat tinggal kita khususnya di Indonesia bagian yang menjadi tempat kita berpijak. Setelah kurang lebih 11 bulan menghadapi masa pandemi Covid-19, kini muncul masalah baru, yaitu limbah masker sekali pakai yang melonjak tinggi.
Dikutip dari beritasatu.com Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangani sebanyak 1.538 kilogram limbah masker sekalipakai dari rumah tangga, data limbah infesius tersebut terhitung dari bulan April hingga Akhir Desember 2020.Oleh karena itu, ini merupakan pr besar bagi kita sebagai makhluk bumi untuk menjaga lingkungan sekitar.
Lalu apa peran yang dapat kita lakukan?
Mulai dari hal-hal kecil yang dapat menyelamatkan kita semua, yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya. Contohnya dengan membuang masker sekali pakai yang telah dipakai pada tempat sampah.
Berikut terdapat tips yang dapat dilakukan untuk mengelolah limbah masker sekali pakai, sesuai dengan pedoman dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Pertama, masker yang telah dipakai didesinfeksi dengancara rendam masker pada larutan disinfektan/klorin/pemutih.
Kemudian, tahap selanjutnya yaitu rubah bentuk hal ini maksudnya yaitu dengan merusak tali dan robek tengah masker yang telah digunakan sehingga dapat dipastikan masker tidak dapat digunakan ulang dan yang terakhir buang masker tersebut ke tempat sampah khususnya tempat sampah domestik
Penulis: Adinda Valentina (Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi)
Cara Mengatasi Kecanduan Gadget di Masa Pandemi dengan Dopamine Detox
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin