SAROLANGUN, JS - Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarolangun ambil peran aktif dalam memfasilitasi penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2021 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.
Hal ini berkaitan dengan output terhadap inovasi pembangunan daerah yang dikembangkan di Kabupaten Sarolangun melalui program unggulan Bupati Sarolangun, H Cek Endra dan Wabup, H Hillalatil Badri, yakni Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan (P2DK) tahun 2020
Sepertinya, inovasi P2DK yang dikembangkan dari APBD murni Kabupaten Sarolangun sejak Bupati H Cek Endra dan Wakil Bupati H Pahrul Rozi, dimana saat itu bernama Serjusade azaz manfaatnya terhadap masyarakat di 149 Desa dan 10 Kecamatan sangatlah nyata di tengah masyarakat.
Misalkan saja, akses jalan usaha tani alias jalan menuju ke kebun hampir semua sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dalam mengangkut hasil perkebunan dan pertanian, bibit dan pupuk untuk masyarakat ikut terbantu, termasuk hal lain sesuai dengan Jukni program P2DK yang ditetapkan oleh OPD terkait.
Menariknya lagi, dengan inovasi program P2DK, masyarakat termotivasi dengan tanaman tumpang sari, misalkan disela tanaman sawit dan karet berusia satu hingga tahun, para masyarakat juga bisa menanam padi ladang (Gogo Red).
Kepala Bappeda, H Lukman ketika dimintai keterangan mengatakan, titik lokasi penilaian PPD terdapat di empat desa dari dua kecamatan, diantaranya Kecamatan Bathin VIII dan Kecamatan Pelawan.
"Keempat desa itu diantaranya Desa Tanjung, Desa Teluk Mancur, Desa Penegah dan Desa Pelawan Jaya,"ujar Kepala Bappeda yang didampingi Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Daerah, Hj Maria Susanti.
Adapun empat desa yang masuk dalam penilaian, pertama di Desa Tanjung, di sana tim penilai melihat budidaya ikan kerambah apung. Kedua, di desa Teluk Mancur melihat peternakan ayam petelor. Ketiga, di Desa Penegah tim penilai melihat sektor padi sawah dan Desa. Keempat, di Desa Pelawan Jaya tim penilai melihat inovasi tanaman Hortikultura.
Dijelaskan Kepala Bappeda, jika program P2DK masuk dalam kategori penilaian PPD tingkat Provinsi Jambi, sebab output atas P2DK cukup cukup positif dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19.
"Tim penilai sudah melihat secara langsung output inovasi pembangunan daerah yang dikembangkan di Kabupaten Sarolangun melalui anggaran P2DK) 2020,"sebutnya.
H Lukman berharap, agar kedepan melalui inovasi daerah dari program P2DK, diminta seluruh desa dan kelurahan bisa melaksanakan kegiatan yang berbasis potensi, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19, artinya tetap fokus dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kita berharap dengan inovasi daerah yang kita kembangkan ini mendapatkan apresiasi dari tim penilai provinsi sebagai nominator terbaik I untuk mewakili Provinsi Jambi di ajang penilaian ke tingkat nasional. Pengumuman Insa allah akan dilakukan pada saat Musrenbang Tingkat provinsi Jambi tahun 2021 dalam waktu dekat ini,”tutupnya.
Perlu diketahui, Provinsi Jambi masuk 18 besar tingkat provinsi se Indonesia yang mengikuti tahap I dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2021 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI.
Sebelumnya, kedatangan para tim penilai PPD di Kabupaten Sarolangun belum lama ini disambut humanis oleh Asisten III Setda Hazrian SE didampingi Kepala Bappeda H Lukman MPd, Sekretaris Bappeda H Muhammad, Kepala Dinas TPHP Drs Sakwan, Kadis PMD Muliyadi S Sos, Kadisnakan H Masturo SPdi ME dan para OPD terkait.
Sementara itu, tim penilai yang turun langsung ke Kabupaten Sarolangun dipimpin oleh H Riswandi SPi MSi beserta anggota Dr Fahmi Rasid, Eka Sutiyari SP MM dan Dina Sionasari S Stp MM.
PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY
Dibalik Paparan LKPJ 2020, Cek Endra Kaji Kualitas dan SDM Kepala SKPD
Sejarah Baru H Cek Endra Meresmikan Pemekaran Kecamatan Mandiangin Timur
Berbagi dengan Anak yatim, Cara Dinas PUPR Provinsi Jambi Mengisi Peringatan HUT Provinsi Jambi ke-6
Pertamina EP Jambi Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kumpeh Ulu dengan PMT