RADARJAMBI.CO.ID–Karena Pandemi Covid 19, penyelenggaraan Kongres Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), tahun ini terpaksa dilaksanakan dengan cara yang berbeda seperti biasanya.
Dalam pelaksanaanya, kongres PMII dipusatkan di enam zona, yaitu Batam, Bekasi, Lombok Timur, Balikpapan, Samarinda, dan Kendari. Meski dilaksanakan berbeda, Kongres PMII kali ini pun menuai banyak persoalan, seperti halnya yang terjadi di Zona 3 yang berpusat di Batam.
Salah satu calon kandidat PMII asal Jambi, Kaharuddin menyatakan, hari kelima pelaksanaan kongres, Minggu (21/3) merupakan hari terakhir dilaksanakanya kongres.
Namun faktanya, kegiatan tersebut terkesan tidak jelas. Padahal acara harusnya di tutup pada Sabtu 20 Maret.
Terkait persoalan ini, belum ada klarifikasi dari panitia maupun pengurus demisioner mengenai kelanjutan Kongres.
“Kongres ini belum ada tanda-tanda dilanjutkan. Setelah pembacaan laporan pertanggung jawaban pada jumat malam lalu, sidang Pleno Kongres berhenti dan tidak dilanjutkan,” katanya.
Kongres PMII yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo secara virtual, sempat diwarnai beberapa insiden antar pengurus, panitia nasional hingga penolakan terhadap keberlangsungan kongres.
Bahkan panitia zona 3 di Batam, mundur dari kepanitian Kongres PMII serta perangkat Virtual Zoom dan Video Conferance pun telah dilepas dan dicabut. Sebagai kandidat, Kaharuddin pun menyayangkan hal ini bisa terjadi dan ia pun merasa di rugikan. (har)
Saksikan Latihan Penanganan Karhutla, Pj.Gubernur Yakinkan Jambi Siap Cegah Kebakaran Hutan dan Lah
Profil Lengkap Anwar Sadat, Bupati Terpilih Tanjung Jabung Barat
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB