RADARJAMBI.CO.ID,SAROLANGUN - Panitia Khusus (Pansus) 3 DPRD dalam menindaklanjuti Ranperda penyertaan modal Perumda atau kerap disebut PDAM Tirta Sako Batuah Sarolangun turun ke lapangan untuk mengkroscek 3 titik Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM, Senin (22/03) siang.
Ketiga lokasi IPA yang dikroscek, yakni IPA Gunung Kembang, IPA Bukit Aur dan IPA Pelawan Jaya.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh M Fadlan Arafiqi SE MH bersama Asrin Amer, AH Marzuki SAg, Asmarul, Sapto Agung Prastio, Siti Asiyah H dan H Achmad Sarwani SPd.
Ketua Pansus III, M Fadlan Arafiqi SE MH ketika diwawancarai mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dalam pembahasan Ranperda penyertaan modal di Perumda TSB Sarolangun, sehingga turun untuk melihat langsung situasi dan kondisi fasilitas pada pengolahan air bersih Perumda.
"Pansus III menginginkan kedepan, bagaimana PDAM bisa lebih maksimal lagi, apakah dalam sisi fasilitas, kualitas air maupun dalam melakukan pendistribusian air bersih untuk masyarakat Sarolangun,"katanya.
Terkait dengan plus dan minus, M Fadlam Arafiqi menyebutkan, jika kinerja petugas dinilai sudah maksmial, tapi melihat dari fasilitas perlu direcovery, perlu diperbarui dan ditambah.
"Sepertinya kendala dari PDAM terkendala dari sumber baku air yang melewati ambang batas untuk air subsidi. Pansus III mensupport PDAM dalam penyertaan modal, sehingga fasilitas akan maksimal. Sebab, Pansus II berharap 5 tahun kedepan PDAM menjadi lebih baik lagi,"terangnya.
Mengantispasi air keruh, kata politisi muda yang enerjik yang juga Ketua DPC PKB Sarolangun, jika Pansus III pada awalnya menilai PDAM seperti itu, setelah melihat fasiltas dan kualitas air baku, ternyata diketahui kendala-kendala dari PDAM. Hal ini berkaitan dengan dukungan terhadap fasilitas.
"Intinya kami akan terus berdiskusi dengan Direktur PDAM, kemudian dilanjuti dengan Kunker dengan Pansus III, Insya Allah jika corona akan berlalu, maka kami maksimal bantu PDAM,"tambahnya.
Terpisah, Direktur PDAM Sargawi ST merasa senang dengan atas perhatian Pansus III DPRD Sarolangun yang telah memberikan support.
"Apa yang disampaikan selama ini terkait kebutuhan kita, kini mendapat signal dari Pansus III. Mereka ingin melihat kondisi ril dilapangan seperti apa fasiltas PDAM. Setelah melihat mereka mendapat masukan, apa yang disampikan itu, memang adanya begitu dan mereka menipis selama ini adanya informasi tidak sesuai, mereka bisa melihat langsung sikon di lapangan,"bebernya.
Menurutnya, jika bicara tentang pembenahan atau recovery dari pada infrastruktur Perumda, jadi IPA, Pipa, Intek dan pompa itu berusia sudah lama, IPA itu memiliki batas kemampuan.
"Point penting yakni, akan merubah wajah perusahaan kedepan, kita tidak bicara sekarang, tapi pengembangan dan pelayanan perusahaan untuk 10 atau 20 tahun kedepan. Sementara itu peralatan yang kita miliki sekarang kita tidak bisa melayani pelanggan secara maksimal,"sebutnya.
Disamping itu kata Sargawi, jika bicara angka penyertaan modal, maka ia tidak bisa menentukan, karena investasi merupakan pengembangan yang disesuiakan dengan keadaan zaman, pengembangan wilayah dan jumlah penduduk.
"Menuju pencapaian dalam pelayanan prima itu harus siap secara keseluruhan,"ujarnya.
Sargawi menilai, bahwa Perumda adalah milik pemerintah, tentu pihaknya butuh support, karena Perumda dalam kondisi saat ini tidak berdaya, jika tidak ada peran serta yang signifikan.
"Penyertaan modal kewajiban Pemkab, kami mengajukan penyertaan modal sudah melalui pengkajian sesuai dengan rencana bisnis dan kebutuhan yang ada. Kita bicara tidak sekarang, saya membayangkan jika kita tidak melalukan pembenahan infrastruktur dari sekarang, maka perushaan ini tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi yang akan datang,"paparnya.
"Jika ingin menambah pelanggan dengan kondisi saat ini tidak bisa, belum lagi dalam meningkatkan pelayanan sebagaimana tuntutan dari pelanggan, itu juga tidak bisa, lebih penting harapan Pemkab untuk PAD itu juga tidak bisa. Harapan saya dukungan stake holder sangat membantu untuk meberikan inspirasi dalam kemajuan perusahaan ini,"tuturnya.
Adapun target jangka pendek, kata Sargawi point penting, yakni biaya operasional, artinya kenapa perusahan bisa rugi karena biaya operasional lebih tinggi dari penerimaan. Perumda fokus pada dua point, diantaranya terkait sumber air baku boleh dikatakan tidak layak, namun pihaknya berusaha membangun bak penyaringan air bersih pada wilayah tertentu, kemudian berusaha menghemat pemakaian daya listrik.
"Kita berusaha bisa membangun power plan tenaga surya, karena ini bisa menghemat pemakaian listrik 30 hingga 50 persen. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi,"tandansya.
PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY S
Ketua DPRD Motori Paripurna Penyampaian 3 Ranperda dan Hasil Reses
Dampingi Mensos Pantau Perekaman KTP SAD, Edi Purwanto: Ibu Risma Langsung Berikan Solusi
Ketua DPRD Provinsi Jambi Hadiri Rakornas Virtual Penanggulangan Bencana 2021
DPRD Provinsi Jambi Anggarkan Rp33 Miliar untuk Antisipasi Bencana
Pj.Gubernur Jambi Siapkan Rencana Strategis Antisipasi Bencana Alam dan Karhutla
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada