RADARJAMBI.CO.ID- Peningkatan kasus covid-19 di Provinsi Jambi menjadi perhatian, tak terkecuali oleh Kepala BNPB Letjend Doni Monardo selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Republik Indonesia. Doni Monardo langsung berkunjung ke Jambi pada Kamis (6/5/2021) guna memberikan arahan terkait penanganan covid-19.
Doni memonitor perkembangan pandemi Covid-19 serta penerapan PPKM Mikro di Jambi dan penanggulangan bencana daerah.
Dia menekankan walau Provinsi Jambi kasus aktif dan kematian covid-19 termasuk kecil dan dibawah angka nasional namun dilihat prosentase kasus hari terakhir meningkat. Serta kasus kesembuhan Jambi berada di angka 79, 79 persen atau dibawah angka nasional 91,45 persen.
"Kami imbau agar dilakukan evaluasi terutama di kota tertentu, lalu juga menyiapkan Rumah Sakit rujukan," sebutnya.
Doni mengarahkan pemda agar mencari tahu penyebab pasien terpapar dan membuat klaster penyebaran.
Dari data pihaknya ia menyebut ada faktor usia dan juga erlambat dirawat di RS penyebab kematian pasien Covid-19.
"Untuk di Jambi angka kematian rata-rata diatas umur 46 tahun, ini agar diantisipasi agar tak terlambat, perlu dilakukan evaluasi gimana cara penanganan," terangnya.
Ia mengimbau agar masyarakat tak anggap enteng Covid-19 dan jangan lengah."Kasus bisa meledak kalau tak hati-hati, Lingkungan tak disiplin tinggal tunggu waktu saja, apabila tak disiplin cepat atau lambat akan terkena," imbuhnya.
Ia menyebutkan pemerintah juga melakukan larangan mudik, akan tetapi faktanya masih banyak masyarakat yang melakukan mudik. Tercatat di Indonesia ada 7 persen atau setara 18,9 masyarakat yang masih mudik dari data Kementerian Dalam Negeri.
"Kita smua berusaha semaksimal mungkin menahan diri, agar bersabar tak mudik," sampainya.
Sebagai salah satu solusi, pihaknya memberikan pilihan mudik virtual Nantinya Kemenkominfo akan memberi bantuan kapasitas internet di daerah, yang akan berkoordinasi dengan Diskominfo daerah.
Selain itu Doni mengingatkan agar Jambi bersiap menghadapi pulangnya 30 pekerja migran pada bulan Mei ini yang habis kontraknya di luar negeri.
"Pemda harus monitor, untuk tahapan awal fasilitas karantina juga sudah disiapkan pemerintah baik di pelabuhan laut dan udara," katanya.
Selain itu dalam tupoksinya sebagai Kepala BNPB Doni mengingatkan ancaman bencana karhutla. Untuk diJambi pihaknya mengingatkan agar ada pengawasan ilegal logging dan illegal drilling.
Sementara itu Pj Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni memaparkan penanganan pandemi Covid-19 di Jambi. Ia juga menyebutkan Provinsi Jambi sejak 22 April ditetapkan sebagai daerah PPKM mikro. "Banyak aksi nyata Koordinasi dan konsolidasi yang sudah kami lakukan," sebutnya.
Selain itu ia juga menyampaikan usulan kebutuhan seperti ambulance untuk mendukung rumah isolasi Provinsi Jambi. Lalu Reagen PCR yang habis di BPOM dan hampir habis di Labkesda . Kemudian swab antigen yang ada di Jambi ada 2.400 pcs sedangkan yang dibutuhkan sebanyak 50 ribu pcs.
Selanjutnya diperlukan PCR mobile, juga ventilator diusulkan 40 unit bagi RS rujukan Covid-19.
Tak lupa juga Pj Gubernur mengusulkan pembangunan RS khusus Covid-19 dimana ada tanah tersedia di Pondok Meja Kabupaten Muaro Jambi. "Lalu kami juga usulkan pengadaan tes di posko perbatasan yakni berupa alat uji Genose sebanyak 9 unit dan 900 kantong plastik," pungkasnya.(har)
Satgas Pangan Jambi antisipasi lonjakan harga daging sapi menjelang puasa
Pj Gubernur Jambi Tegaskan ASN Harus Jaga Netralitas dalam PSU Pilkada
Pj Gubernur Jambi Sinergikan Seluruh Pemangku Kepentingan Siapkan PSU
Ditlantas Polda Jambi Resmi Berlakukan Tilang Elektronik Hari Ini, Catat Lokasinya
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024