Assalamu'alaikum paduko
Paduko tanah pilih
Hari ini aku datang berkunjung ke istanamu, bersama Puti membawa langu sebagai oleh oleh, dari pedalaman rimbarimba pualam yang tercipta dari riuh kota. Terimalah dengan dada yang terbuka
O inilah irama yang lama terpendam digua gua lubuk lubuk jejiwa penghuni negri
Paduko ini negeri Kito tanah pilih Pusako Batuah negeri Kito tanah kito
Siapo Ngan dak Ndak jadi tuan
Maka akubdatang tidak membawa bunga tidak juga membaw berjuta mimpi
Hanya sekelumit asa biasa, sebait puisi dari langu, yaitu rindu tak bertuan
Itulah yang diberi nama ia puisi
iya lah bebait cinta yang tak pernah tersampaikan penghuni negeri, lorong lorong sunyi, jalan jalan sepi disini
Puisi yang begitu sederhana mimpinya, sekedar ingin merdeka menyerecao udara kita yang tak lagi ternoda
Melihat bebynga tumbuh dan bermekaran dijambangan untuk busa disajsi kekanak setiap terbangun kala pagi.
Ya mungkin inilah bebenih cinta yang dapt paduko semaikan di beranda halaman istana ini, dan esok pagi ia akan merebahkan aroma kejayaan negeri tanah pilihan. Jambee
O inilah Puisi, keinginan dan mimpi teramat sederhana dari kami, aku dan Puti.
Jambi; 27/06/21
Pelawak Edy Oglek Siang Masuk Rumah Sakit, Sore Meninggal karena COVID-19
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin