Gubernur Jambi Al Haris Rencanakan Eks RS Pertamina Bajubang Untuk Rawat Pasien Covid-19

Jumat, 09 Juli 2021 - 19:22:51


Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani saat menyampaikan Pidato di Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani saat menyampaikan Pidato di Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi. /

RADARJAMBI.CO.ID-Gubernur Jambi Dr H Al Haris, berencana akan memanfaatkan gedung eks (bekas) RS Pertamina sebagai tempat merawat pasien Covid-19 Jambi.

Ini disampaikannya dalam paripurna di DPRD Provinsi Jambi dengan agenda penyampaian pidato gubernur setelah pelantikan, Jumat (9/7/2021).

Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, didampingi tiga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jaya Negara, Rocky Candra, Burhanuddin Mahir, beserta para anggota DPRD Provinsi Jambi. Gebrakan pertama Gubernur Jambi Al Haris ini, sebagai langkah cepat penanggulangan Covid-19 di Provinsi Jambi.

"Kami rencana dengan Bupati Batanghari, Rumah Sakit eks Pertamina di di Bajubang akan dijadikan tempat perawatan pasien Covid. Ini sudah kita bicarakan dengan Menteri BUMN," kata Al Haris di hadapan anggota DPRD Provinsi Jambi, Forkompimda dan para undangan.

Dikatakan Wo Haris -sapaan akrab Al Haris-, rumah sakit eks Pertamina memiliki bangunan yang layak. Bahkan, rumah sakit itu juga memiliki lapangan golf yang luas.

"Lapangan itu nanti bisa dipakai untuk pasien berjemur untuk terapi kesehatan," ujarnya.

 Haris menyebut, rumah sakit eks Pertamina ini nantinya akan dipinjam pakai. Selain itu, ia juga berharap Pertamina menyalurkan CSR untuk merehab serta memaksimalkan rumah sakit Covid-19.

"Rencana besok saya mau meninjau ke sana, rumah sakit eks Pertamina itu dijadikan rumah sakit Covid-19 karena jauh dari publik. Sehingga pasien Covid-19 dirawat di sana dan nantinya akan aman." sebutnya. 

"Kalau hari ini kan dirawat di rumah sakit umum, sehingga masyarakat yang berobat sedikit ketakutan. Dampaknya apa? BLUD kita terganggu. Yang tadinya pendapatan rumah sakit umum kita hitung sekian ratus miliar setahun, karena pasien Covid dirawat di sana, warga yang punya penyakit lain enggan ke rumah sakit kita, sehingga dampaknya pendapatan rumah sakit turun drastis, kalau nanti kita pindahkan ke tempat lain, PAD dan BLUD bisa meningkat, itu yang kita harapkan," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menyampaikan secara singkat rencana Pembangunan Jambi kedepan. Untuk mewujudkan Jambi Mantap, maka terdapat tiga misi yang akan dilaksanakan, yaitu (1) Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan; (2) Memantapkan Perekonomian Masyarakat dan Daerah; serta (3) Memantapkan Kualitas SDM. 

Gubernur mengaskan telah merencanakan beberapa program prioritas yang merupakan program jangka pendek maupun jangka menengah. Program jangka pendek harus dilaksanakan segera karena merupakan upaya dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang belum juga usai bahkan cenderung terus meluas saat ini. Selain membutuhkan disiplin seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan benar, tentu diperlukan dorongan pemerintah daerah guna mempercepat penanganannya.

“Salus Populi Suprema Lex Esto” atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

“ Untuk itu, kami akan memantapkan kelembagaan Satuan Tugas Penanggulangan Pandemi Covid-19 agar dapat optimal dalam menjalan tugas yang diembannya. Keluarga miskin dan keluarga terdampak akan diberikan hak yang sama untuk mendapatkan vaksinasi dan lain-lain termasuk jaring pengaman sosial. Sektor non formal yang terdampak Covid-19 juga akan dibangkitkan kembali melalui bantuan modal usaha agar mereka tidak terus menerus terpuruk dan masuk dalam jurang kemiskinan. Guna memperluas akses penanggulangan Covid-19, peran puskesmas juga akan dioptimalkan, selain rencana kami untuk membangun Rumah Sakit Khusus wabah, dimana kedepan bila Covid-19 sudah dapat teratasi, rumah sakit ini tetap bisa beroperasional sebagai bentuk antisipasi wabah-wabah lain yang kita tidak tahu kapan datangnya serta memisahkan antara pasien yang mengalami sakit biasa dan sakit akibat wabah” ujarnya.

Program prioritas selanjutnya adalah pemulihan dan peningkatan perekonomian daerah yang salah satunya akan didorong melalui program unggulan yang diberi tagline “DUMISAKE”. “ Program unggulan ini terdiri dari lima pilar, yaitu Jambi Cerdas dan Pintar, Jambi Sehat, Jambi Tangguh, Jambi Agamis dan Jambi Responsif.

“DUMISAKE” ini akan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Jambi untuk kegiatan-kegiatan yang menjadi kewenangan provinsi dan sebagian lainnya yang bukan kewenangan akan dilakukan melalui mekanisme bantuan keuangan kepada Kecamatan Melalui Kabupaten/Kota dan langsung ke Desa/Kelurahan.

Sedangkan Selanjutnya prioritas ketiga, untuk jangka menengah dan panjang, dipersiapkan perencanaan sebuah kawasan ekonomi baru “SENTUSA” atau Sengeti – Tungkal – Sabak. Dalam jangka pendek akan dimulai dengan perencanaan yang dilanjutkan dengan memulai tahapan-tahapan perwujudannya. Sedangkan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung berikut Perlabuhan Samudera Ujung Jabungn serta Kawasan Industri Kemingking akan kita dorong semaksimal mungkin penyelesaiannya karena kedua kawasan ini sudah masuk agenda penyelesai sampai tahun 2024 dalam RPJM Nasional.

Sementara itu untuk memantapkan Perekonomian Masyarakat dan Daerah, ditujukan untuk memulihkan perekonomian daerah yang sedang mengalami penurunan tajam akibat Covid-19.

Kami akan berusaha semampu kami untuk mengedepankan pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif, melalui pengelolaan komoditas unggulan yang berkelanjutan, meningkatkan industri pengolahan, meningkatkan peran sektor pariwisata serta industri kecil dan menengah yang mendukung sektor tersebut, memantapkan kualitas pelayanan dasar dan infrastruktur dasar serta tentu saja terus berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 

 “Kami juga fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah dan millenial melalui berbagai program penurunan angka kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran serta program-program yang mendorong ketersediaan pangan dan kemudahan akses terhadap pangan seperti food estate atau kampung pangan terpadu” katanya. (har/tim kominfo)