Rencana Belajar Luring di Tengah Pandemi

Minggu, 18 Juli 2021 - 19:42:53


Isti Nurhalisah
Isti Nurhalisah /

Radarjambi.co.id-Seperti yang kita ketahui bahwa virus corona sudah menyebar di Indonesia pada tahun 2020 sampai saat ini.

Virus yang dibawa dari Wuhan, China tersebut sudah menyerang banyak masyarakat di seluruh dunia. Keganasan virus dan seringnya protokol kesehatan yang diabaikan membuat pandemi ini sulit berhenti.

Banyak petugas kesehatan yang telah mengorbankan dirinya untuk merawat pasien Covid-19 di rumah sakit seluruh Indonesia.

Usia tua menjadi rentan terkena virus Covid-19 karena faktor penyakit yang menjadi komplikasi dan protokol kesehatan yang terkadang diabaikan oleh masyarakat membuat rantai penyebaran sulit diputuskan.

Himbauan pemerintah mengenai protokol kesehatan menjadi informasi utama, mengingat cara yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus dengan memakai masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan membatasi mobilitas.

Dari lima aturan tersebut, kita diwajibkan untuk menerapkannya di era new normal seperti ini. Selain itu, menjaga kesehatan sangat penting.

Dimulai dari hal kecil seperti memakan makanan sehat, minum air mineral yang cukup, pola tidur yang baik, suplemen vitamin untuk menjaga imunitas tubuh disertai dosis yang tepat.

Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama untuk menghentikan pandemi di Indonesia yang angka positifnya terus bertambah.

Pemerintah dan seluruh tenaga medis sedang berjuang di garda terdepan demi melawan Covid-19.

Inisiatif dari setiap warga sangat dibutuhkan, mengingat jika pemutusan rantai Covid-19 berupa kesadaran setiap individu akan virus yang mematikan ini.

Karena pandemi ini, semua aspek kehidupan menjadi terhambat, misalnya saja aspek ekonomi telah menurun drastis.

Selain itu, juga berimbas kepada aspek pendidikan dimana semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran secara online atau daring.

Sudah satu tahun seluruh siswa melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

Tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu waktu dan tempat lebih efektif, siswa bisa langsung mengikuti proses belajar dari rumah, siswa tidak hanya bergantung pada guru, tapi juga bisa belajar untuk melakukan riset sendiri dengan internet, siswa dapat berlatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang.

Sedangkan kelebihannya, yaitu sulit untuk mengontrol mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang tidak, pembelajaran lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik, siswa yang tinggal di daerah yang infrakstruktur komunikasinya kurang baik akan menghambat proses pembelajaran daring, tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan elektronik dengan baik.

Dilihat dari kelebihan pembelajaran daring dapat kita jadikan sebagai nilai positif. Sedangkan aspek yang menghambat pembelajaran daring menjadikan pemerintah dan Menteri Pendidikan terus berupaya mencari titik solusi terbaik agar tetap dilaksanakan pembelajaran sebaik mungkin.

Salah satu upaya yaitu dilaksanakannya pembelajaran tatap muka setelah semua warga di vaksin terlebih dahulu. Terutama para guru dan siswa yang akan melaksanakan tatap muka.

Rencana pembelajaran tatap muka tetap harus memperhatikan kasus laju peningkatan Covid-19 di daerah tersebut.

Setelah vaksinasi selesai diberikan kepada seluruh warga, pemerintah harus tetap mempertimbangkan segala risiko yang akan terjadi.

Tanggung jawab menjadi aspek terbesar pemerintah untuk melindungi rakyat dari ancaman virus yang mematikan ini. Protokol kesehatan harus diutamakan ketika pembelajaran tatap muka akan dimulai.

Langkah-langkahnya yaitu menjaga jarak minimal 1,5 meter, membatasi jumlah peserta didik di dalam kelas yaitu sebanyak 18 orang atau setengah dari jumlah siswa, untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah, jadwal belajar dengan sistem shifting (bergiliran).

Menggunakan masker kain 3 lapis atau menggunakan masker bedah, mencuci tangan memakai sabun atau menggunakan hand sanitizer, menerapkan etika batuk dan bersin, harus dalam kondisi sehat, atau jika sedang mengidap sakit lain harus dalam kondisi terkontrol, tidak memiliki gejala Covid-19, tidak diperbolehkan istirahat di luar kelas atau ke kantin, tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan selain KBM dan pembelajaran di luar lingkungan satuan pendidikan diperbolehkan namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Jika angka positif corona masih melunjak, pembelajaran tatap muka harus diundur lagi sampai benar-benar keadaan membaik.

Seluruh petugas medis telah berupaya semaksimal mungkin dan kita harus bekerja sama dengan mereka demi menuntaskan virus corona ini.

Keputusan pembelajaran tatap muka juga harus berdasarkan perizinan orang tua dari masing-masing siswa.

Namun, pembelajaran tatap muka memiliki risiko seperti siswa yang berkerumun menyebabkan mengendurnya protokol kesahatan yang diterapkan dan menyebabkan mereka rentan terpapar Covid-19.

Maka dari itu, jaga jarak dan kesadaran masing-masing individu sangat diutamakan. (***)

 

 

Penulis : Isti Nurhalisah

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Ahmad Dahlan