Ni...Siasat Pedagang Peroleh Minyak Goreng

Minggu, 06 Maret 2022 - 10:31:15


Hamidah salah seorang pedagang sosis goreng di kawasan Unja Mendalo.
Hamidah salah seorang pedagang sosis goreng di kawasan Unja Mendalo. /

Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Stok minyak goreng semakin sulit dijumpai termasuk di kabupaten Muaro Jambi.

Kelangkaan minyak goreng kemasan tak hanya terjadi di mini market modern, tetapi juga di pasar tradisional dan warung.

Hamidah (45) salah seorang pedagang sosis goreng di Mendalo Darat mengaku bahwa minyak goreng kemasan sangat sulit didapat karena setiap pembeli hanya dibatasi sebanyak 2 liter saja sehingga ia terpaksa mengajak suami dan anak agar bisa membeli banyak minyak goreng.

“Sekarang dalam pembelian minyak goreng itu dibatasi, jadi setiap pembeli itu hanya dapat 2 liter saja,kalau untuk pedagang sosis goreng seperti saya yang banyak menggunakan minyak goreng tentu itu tidak cukup untuk sekali berjualan, makanya saya ajak suami dan anak untuk pergi membeli minyak goreng,” ucap Hamidah saat di temui di Mendalo Jumat (04/03).

Selain keberadaan minyak goreng yang susah didapat, harganya pun juga semakin meroket. Padahal biasanya minyak goreng kemasan dijual sekitar Rp 13.000 per liter.

“Harga minyak goreng masih naik terus, per liter itu bisa Rp 20.000, bagaimana lagi ya mau tidak mau tetap saya beli karena butuh apalagi saya untuk jualan,'' keluhnya.

Ia juga mengatakan bahwa penghasilan semenjak minyak goreng ini naik, tetap sama tidak ada yang berubah, namun kalau ia tidak pandai dalam mengumpulkan persediaan maka tidak bisa berjualan.

“Kalau penghasilan sih tetap sama tidak ada yang berubah,tapi kalau saya tidak pandai dalam mengumpulkan minyak goreng ini maka bisa saja hari itu saya tidak jualan,” imbuhnya.

Dia berharap pemerintah harus lebih memikirkan rakyat kecil seperti pedagang kaki lima sebelum memberlakukan keterbatasan minyak goreng.

“Saya sih berharap kalau bisa sebelum diberlakukannya keterbatasan minyak goreng ini,pemerintah harus memikirkan rakyat kecil seperti pedagang kaki lima terlebih dahulu. Karena kalau ini terus berlanjut bisa saja kami tidak bisa berjualan karna sulit mendapatkan minyak goreng,” pungkas Hamidah. (mg5/akd)