Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi akan menyalurkan puluhan ton benih padi kepada kelompok tani.
Puluhan ton benih tersebut diperuntukan bagi sawah lebih kurang seluas 4.000 hektare. Bantuan benih padi ini diberikan 25 Kg untuk satu hektarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Muaro Jambi melalui Sekdis, Madong Butar Butar, mengatakan, bantuan benih itu bersumber dari Pemerintah Pusat dan ada juga yang bersumber dari APBD.
"Dari APBN untuk kebutuhan 1750 hektar lahan sawah atau benihnya sekitar 43 ton. Sementara dari APBD sebanyak 60 ton untuk kebutuhan 2377 hektar lahan sawah," katanya saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (11/3) kemarin.
Dia berharap, bantuan tersebut bisa mendorong percepatan penanaman padi di Muaro Jambi. Bantuan benih akan mulai didistribusikan pada April mendatang.
"Sesuai musim tanam. Produktivitas pertanian juga diharap bisa meningkat. Ada juga bantuan benih Jagung untuk lahan 200 hektare sekitar 3 ton," kata Dia.
Dia menyebutkan, bantuan benih padi yang diberikan dapat meringankan beban petani. Sehingga petani dapat kembali produktif menanam padi.
"Pengajuannya untuk APBN itu dari provinsi, kita hanya lokasi saja terima barang," bebernya.
Untuk jumlah lahan pertanian di Muaro Jambi tahun sebelumnya seluas 9500 hektar. Namun, yang masuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 7600 hektare untuk sawah.
"Sebenarnya masih ada lahan diluar itu yang berpotensi, namun tidak masuk dalam LP2B," ungkapnya.
Disisi lain, dalam upaya meningkatkan produksi padi, pihaknya juga akan membangun Jalan usaha tani (JUT) dibeberapa kecamatan JUT itu dibuat sistem cor dengan skalanya lebar 1,5 meter sementara ketinggian 12 cm.
"Dananya disesuaikan pekerjaan di lapangan. JUT itu di Sungai gelam 1 paket, Maro sebo 2 paket dan Sekernan 1 paket," jelasnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan produksi, salah satu upaya yang tengah didorong bagaimana petani bisa melakukan penanaman padi dua kali setahun.
"Sudah ada diuji coba, seperti di Sekernan cukup berhasil. Kalau di Pudak sudah 3 kali tanam malahan. Sementara ada di daerah lain yang belum berhasil," bebernya.
Ini dilakukan agar produksi padi tidak hanya dimanfaatkan untuk konsumsi, namun bisa menambah penghasilan petani.
"Saat ini, pada umumnya untuk konsumsi masyarakat, tapi ada juga sebagian yang dijual. Karena memang hanya sekali tanam. Makanya kita dorong bagaimana bisa 2 kali tanam dalam setahun," tukasnya. (akd)
Petani di Muaro Jambi Bakal Miliki Mesin Gilingan Padi Berskala Besar
Bupati Masnah Himbau Warga Kumpeh Berhati hati Terhadap Serangan Harimau
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin