Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Hingga kini secara nasional sektor perikanan air tawar di Indonesia dapat dikatakan belum tergarap maksimal, terbukti dari masih cukup tingginya permintaan pasar.
Tentunya bisnis budidaya ikan air tawar cukup potensial untuk dijalankan, apalagi budidaya ikan diharapkan mampu menjadi sumber pemasukan bagi pembudidaya ikan dan keluarganya. Salah satunya di wilayah Desa Pematang Jering, Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi.
Sebagai petani keramba ikan, mereka pasti mengharapkan adanya bantuan dari dinas perikanan. Apa lagi jika saat musim banjir.
Pasti mereka ada mengalami kerusakan pada jaringikannya akibat derasnya arus banjir.
Kemungkinan dinas perikanan memang ada memberikan bantuan untuk mereka tetapi bantuan tersebut tidak sampai kepada mereka yang seharusnya mendapatkan bantuan tersebut.
Helmi (35) pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) di Pematang Jering menyebutkan, tidak ada bantuan dari dinas perikanan, kalaupun ada kemungkinan tidak sampai.
“Tidak ada bantuan dari dinas perikanan, kalaupun ada mungkin tidak sampai di kita,” kata Helmi saat diwawancarai, Selasa (08/03).
Helmi mengatakan bahwa, jika ikan-ikannya mati ia tidak melaporkan ke dinas perikanan karena ini bukan punya dinas dan tidak ada juga bantuan.
“Tidak ada, inikan bukan punya orang dinas. Tidak ada juga bantuan dari dinas, dulu-dulu kan ada cerita tapikan kita dengar ada bantuan dari dinas. Tapi, siapa yang pintar itulah yang dapat,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa, ada orang yang datang untuk meminta KK dan KTP atau semacamnya untuk dilaporkan ke dinas perikanan gunanya untuk mendapatkan bantuan bibit.
“Kadang-kadang ada yang minta KK dan KTP atau segala macam untuk dilaporkan ke dinas untuk dapat bantuan bibit. Kita kasihlah ternyata tidak ada, itu juga cuman fotokopi tidak tahu juga di kita. Siapa yang pintar dialah yang dapat,” lanjutnya.
Ia memberikan saran, jika lain kali ada orang yang minta KK dan KTP atau semacamnya ia tidak mau tahu. Karena kalau untuk bantuan tapi tidak ada sampai di dia.
“Lain kali kalau ada orang minta seperti itu ya kita tidak mau tau juga tujuannya untuk apa, seandainya untuk bibit mana bibitnya selama ini. Masa iya tidak ada sampai di kita gitukan,” tutupnya. (mg/akd)
Terkendala Alat Ukur Tonase, Pelabuhan RoRo Ditutup Untuk Kendaraan Golongan VI
Wabup BBS Hadir Pencanangan Gerakan Sungai Batanghari Bersih
Bupati Hadiri Perpisahan Tingkat MTS Ponpes Al-Baqiyatus Shalihat
Lapor SPT pajak Wali Kota Fasha Imbau Pihak Terkait untuk Lapor Melalui E-Filling
Begini Kondisi Lalu Lintas Mendalo Sejak lintasan Batu Bara Dialihkan
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB