Radarjambi.co.id-Dalam era digital saat ini perkembangan teknologi pada masa pandemi Covid-19 ini tidak selalu membawa pengaruh yang baik bagi setiap orang terutama untuk anak-anak salah satunya yaitu perkembangan HP atau gawai.
HP (Handphone) atau bisa disebut gawai menurut KBBI merupakan sebuah perangkat teknologi yang sangat digemari oleh setiap orang tak mengenal profesi atau usia tua dan muda.
Dengan perkembangan teknologi saat ini HP yang dulunya hanya digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat kini sudah berubah banyak hal yang bisa dilakukan dengan perangkat tersebut.
Jika menggunakan HP atau Gawai dengan baik tentu saja akan bermanfaat dengan baik tetapi sebaliknya jika tidak digunakan dengan baik sampai ketergantuan terhadap HP secara berlebihan maka akan menimbulkan masalah yaitu kecanduan HP atau Gawai.
Namun saat ini banyak anak-anak yang sudah diberikan HP (Handphone) pribadi pada usia yang masih dini yang bertujuan untuk mempermudah berkomunikasi dengan teman- teman atau keluarganya.
Tetapi dalam hal tersebut dengan adanya kemajuan teknologi yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi justru malah menyebabkan anak menjadi kecanduan HP atau gawai.
Komisisoner Bidang Kesehatan dan NAPZA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Himawatty mengatakan, seharunya orangtua harus mengetahui usia berapa yang tepat ketika seorang anak boleh memiliki gawai.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Aman B. Pulungan juga mengatakan, penggunaan gawai yang berlebihan pada anak misalnya untuk media sosial dan Game bisa membuat terganggunya hormon pada anak apalagi digunakan pada malam hari.
Dikutip Berdasarkan survai KPAI yang dilakukan terhadap seorang anak dan orang tua di 34 provinsi pada tahun 2020 “Banyak aktivitas anak yang tidak produktif dalam penggunaan gawai,” kata Rita pada hari jum’at (2/4).
Hasil Survai menunjukan, sebanyak 79% anak tidak mendapatkan aturan terkait penggunaan gawai. Lalu, 34,8% anak bermain gawai dua hingga tiga jam per hari kemudian 25,4% anak bermain gawai lebih dari lima jam diluar jam belajar.
Dari segi usia, anak umur 10-12 tahun sebanyak 48,3% menghabiskan waktu untuk bermain game digawai. Sementara anak berusia 13-15 tahun sebanyak 59,4% menggunakan gawai untuk menonton YouTube. Sedangkan anak yang berumur 16-18 tahun sebanyak 68% sibuk bermedia sosial dan 67,4% menonton YouTube.
Penyebab anak kecanduan HP atau Gawai tentu merugikan bagi setiap anak dan berkaitan dengan masa depan anak karena penyebab inilah yang menjadi akar dari masalah tersebut.
Penyebab kecanduan HP atau Gawai tersebut bisa dari lingkungan yang tidak baik, hal ini memberikan dampak yang begitu tinggi.
Lingkungan yang mayoritas menggunakan HP atau gawai tentu menimbulkan efek keinginan untuk memilikinya, jadi jika lingkungan sekitar mengoperasikan HP dengan bermain Game atau membuka media Sosial tentu berkeinginan untuk melakukan hal yang sama.
Lalu kurangnya memiliki kesibukan bagi setiap anak jika memiliki kesibukan paling tidak bisa terhindar dari kecanduan HP atau Gawai, namun berbeda dengan anak yang tidak memiliki kesibukan tentu waktunya akan digunakan untuk bermain HP atau Gawai.
Lalu penyebab kecanduan HP atau Gawai bagi kesehatan anak yaitu terganggunya pengelihatan menurut para ahli bahwa 37% menggunakan HP berjam – jam hal ini mengakibatkan seperti mata kering, iritasi, kemerahan dan bisa sakit kepala, mudah lelah serta rabun dekat.
Lalu mengakibatkan kerusakan Otak dampak buruk dari radiasi HP efef jangka panjangnya dapat memicu tumbuhnya tumor otak dan insomnia sedangkan efek jangka pendek bisa merasakan mual dan skait kepal.
Tanda-tanda anak kecanduan bermain Gawai yaitu salah satunya anak lebih menghabiskan waktunya untuk bermain Gawai dengan waktu rata-rata hingga berjam – jam dalam satu hari.
Lalu tidak tertarik lagi untuk bermain bersama teman-temannya kemudia saat diminta untuk meninggalkan gawainya langsung merespon dengan marah serta anak sampai mengabaikan kebiasaan baiknya seperti mengabaikan sekolah atau pekerjaan sekolah, mengabaikan makan, mengabaikan mandi dan lainnya.
Dalam hal ini terdapat cara bagaimana untuk menghilangkan kecanduan HP atau Gawai, memang tidak mudah namun jika berkomitmen dan konsisten dengan baik pasti kecanduan tersebut bisa hilang.
Cara mengatasinya seperti memberikan anak aktivitas diluar sekolah seperti berolahraga yang disukai lalu kegiatan belajar mengaji dan juga bisa mengajak anak untuk bermain dengan alam dengan kegiatan ini anak akan lupa bermain HP atau Gawai karna dengan ini anak akan menjadi senang dan mudah untuk bersosialialisasi.
Lalu memberikan batasan waktu bermain HP atau gawai bisa dengan memasang alarm, memberikan peringatan secara berkala misal dua puluh menit atau tiga puluh menit jika waktunya sudah habis beri waktu anak sedikit jeda untuk menyimpan HP atau Gawainya dengan hal ini bisa mengajarkan anak untuk patuh dalam aturan.(***)
Penulis : Widyatantri Laily Ikrimah
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kelas B
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre