Pemerintah Kota Jambi Pantau Harga Kebutuhan Pokok Jelang Idul Adha

Rabu, 06 Juli 2022 - 21:54:43


/

Radarjambi.co.id-KOTA JAMBI-Untuk memastikan bahan kebutuhan pokok masyarakat masih dalam kondisi aman, jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H Pemerintah Kota Jambi meninjau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan juga gudang pangan di Kota Jambi, Senin (4/1).

Sekeretaris Daerah Kota Jambi, A Ridwan mengatakan, tujuan pihaknya melakukan peninjauan sejumlah pasar dan gudang bahan pokok di Kota Jambi untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Adha ini.

“Ada beberapa komiditi yang memang terjadi kenaikan harga, yakni cabai dan bawang merah,” kata A Ridwan, usai melakukan peninjauan di Pasar Rakyat Kebun Handil.

Tingginya harga cabai dan bawang merah tersebut kata Ridwan, tidak hanya terjadi di Kota Jambi. Namun rata terjadi disemua daerah di Indonesia.

“Ini juga terjadi di daerah lain, akibat pasokan yang memang kurang, juga cuaca ekstrim sehingga panen petani tidak maksimal,” imbuhnya.

Sementara untuk stok beras sebut Ridwan, berdasarkan data Bulog, untuk kebutuhan Kota Jambi menjelang Idul Adha medatang dalam kondisi aman.

Lanjut Ridwan, yang kini menjadi kekhawatiran pihaknya, terjadi kenaikan harga ayam ras menjelang Idul Adha nanti.

“Kita akan mengambil langkah, yakni melakukan operasi pasar, seperti minyak, daging beku, sehingga harga bisa stabil. Kita terus mengamati harga bahan pokok untuk menekan inflasi,” tuturnya.

Pantauan di Pasar Rakyat Handil, harga cabai merah tembus Rp 120 ribu per kg, sementara cabai rawit Rp 110 per kg, dan cabai geprek Rp 110 per kg. “Hari ini memang harga cabai naik lagi,” kata Eli, salah satu pedagang cabai di Pasar Rakyat Handil.

Eli mengaku tidak tahu penyebab naiknya harga cabai tersebut. Yang jelas sebut Eli, mahalnya harga cabai tersebut sudah terjadi lebih dari 1 bulan belakangan ini. “Modalnya memang mahal, tidak mungkin kita jual murah,” kata Eli.

Ungkapan senada juga disampaikan pedagang lainnya, Desi, dengan melambungnya harga cabai tersebut kata Desi, memang daya beli masyarkat terhadap cabai menurun cukup signifikan. “Tidak ada lagi yang beli banyak, cuma beli dikit-dikit,” pungkasnya.(ria/akd)