Radarjambi.co.id-TEBO- Ada sedikit yang berbeda dalam suasana pelaksanaan Upacara Hari Bhakti Adhiyaksa (HBA) ke 62 tahun 2022 yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebo, Jumat(22/7) kemarin.
Usai menggelar upacara HBA yang dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo Dinar Kripsiaji, S.H.,M.H, dan diikuti oleh para Kasi, Kasubagbin, Kasubsi, Jaksa Fungsional, dan seluruh Pegawai TU.
Usai upacara dengan tema "Kepastian Hukum, Humanis Menuju Pemulihan Ekonomi" ini, Orang nomor satu di Kejari Tebo tersebut menerima lukisan dari pengurus Yayasan Orang Rimbo Kito (Orik), yang diserahkan oleh ketua yayasan Orik, Ahmad Firdaus.
"Lukisan yang diserahkan kepada pak Kajari Tebo sebagai pembina Yayasan Orik dengan judul Filosofi Batu dan Air, yang merupakan karya bang Syahrial atau yang lebih dikenal dengan bang Iyal, yang juga merupakan pengurus Yayasan Orik,"jelas Firdaus.
Dikatakannya lagi bahwa llukisan alam itu inspirasinya dari hutan di sekitar Suku Anak Dalam sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).
"Dengan lukisan Batu dan Air. Mudah-mudahan dengan lukisan ini, Bapak Kajari Tebo selalu ingat jika hutan sangat penting bagi kita semua," lanjut Firdaus lagi.
Sementara itu Kajari Tebo sendiri terlihat mengagumi lukisan yang diberikan kepadanya tersebut.
"Lukisan adalah karya seni tertua didunia, karna saya orang jogja, pelukis itu sama dengan pembuat keris yang namanya empu, dalam membuat keris dia punya doa untuk keris yang dibuat dan diberikan kepada seseorang itu disertai dengan doa, sama seperti lukisan bang iyal yang diberikan ke kami dalam rangka HBA ke 62, saya melihat ada doa dan pesan yang tersirat dalam lukisan tersebut,"ujar Kajari.
Dikatakannya lagi dirinya melihat permainan simbol yang kuat didalam lukisan yang diberikan kepadanya tersebut.
"Kok dihari istimewa Hari Bhakti Adhiyaksa (HBA) saya diberikan lukisan hutan yang ditengahnya ada sungai penuh bebatuan, saya mencoba menyambungkannya dengan tugas Kejari Tebo dalam menegakkan keadilan seperti air yang mengalir di sungai dalam lukisan tersebut, meski terhalang oleh bebatuan, air terus mengalir, begitu juga Kejari Tebo dalam menegakkan keadilan, meskipun banyak aral melintang.
Tapi tetap fokus dalam menegakkan keadilan di Bumi Serentak Galah Serengkuh Dayung Kabupaten Tebo yang kita cintai ini,"lanjut Pria kelahiran Jogjakarta yang juga mengakui bahwa dirinya penggemar lukisan semenjak kecil karna hidup dilingkungan kota Jogjakarta yang merupakan salah satu kiblat seni rupa di Indonesia
Dan dirinya juga merasa gembira menerima lukisan yang dibuat salah seorang pelukis ternama Jambi, Syahriyal yang dikenal dengan julukan sang pelukis mawar.
"Lukisan bang iyal ini menurut saya perpaduan naturalis dan realis, goresan kuasnya sangat tegas, semoga bang iyal bisa terus berkarya.
Sehingga karyanya bisa sejajar dengan pelukis besar yang ada di Indonesia seperti Afandi dan Raden Basuki Abdullah,"tutupnya.(yan/akd)
Terkait Penolakan TPS Di Sungai Ning, Mak-Mak Sebut Janji Pemkot Hanya Palsu
Ini Kata BBTNKS Terkait Penyebab Kematian Harimau Citra Kartini ?
Nyaris Bentrok, Akhirnya Blokade Truk Sampah di Sungai Ning Jebol
Sekolah Menjerit, Dana BOS SMP SD Di Sungaipenuh Tak Kunjung Cair
Pimpin Rakor, Wawako Targetkan Kota Jambi Naik ke Level Wistara
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024