Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Rendahnya harga jual buah sawit saat ini membuat para petani sawit yang ada di Kabupaten Muaro Jambi menjerit.
Salah satunya adalah petani sawit yang berada di Kecamatan Bahar Grup, yang mayoritasnnya mengandalkan dari hasil perkebunan kelapa sawit.
Guna mengetahui kesulitan masyarakat akibat dampak dari rendahnya harga beli TBS tersebut, Ketua DPRD Muaro Jambi Yuli Setia Bakti langsung duduk bersama masyarakat bahar dan melakukan pertemuan dengan Forum Kades dan BPD Se-kecamatan Bahar Grup.
Dalam pertemuan tersebut Forum kepala Desa dan BPD Kecamatan sungai Bahar menyampaikan tentang harga TBS dikalangan petani masih dibawa standar, meski ada kenaikan harga dari sebelumnya yaitu dari Rp 500 menjadi 800, namun harga tersebut masih belum sesuai dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk produksi mulai dari biaya perawatan hingga biaya panen.
Menanggapi hal itu, Yuli Setia Bakti ketua DPRD kabupaten Muaro Jambi menyebut, dirinya menampung aspirasi dari para petani sawit sungai Bahar, dan akan memperjuangkan hingga harga sawit dikalangan petani bisa kembali membaik sesuai harapan petani.
"Kalau normalnya harga sesuai dengan biaya produksi petani yaitu Rp 2000 atau Rp 2500 per kilogram nya, sehingga petani bisa mencukupi biaya produksi dan kebutuhan rumah tangga" sebutnya.
Yuli Setia Bakti meminta kepada Pemerintah Pusat untuk segera mengambil kebijakan terkait harga sawit ditingkat petani ini, mengingat 60 persen masyarakat Kabupaten Muaro Jambi mengandalkan ekonomi dari kelapa sawit, terutama di kecamatan Bahar Grup.
"Tentunya kami berterima kasih dengan pemerintah sudah menaikkan harga saat ini, namun harga saat ini masih belum sesuai, saya meminta kepada pemerintah pusat agar harga sawit ditingkat petani bisa lebih membaik, dan ini akan kita perjuangkan bersama" Tegasnya.(akd)
Temui Pendemo, Edi Purwanto: Saya akan Berjuang Membela Hak Rakyat
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024