Radarjambi.co.id-JAMBI- PTPN VI terus menggenjot peningkatan produksi dan penjualan teh. Hal ini dilaksanakan untuk memenuhi pangsa pasar teh di Indonesia bahkan luar negeri.
"Tahun 2022 target penjualan teh kita 5300 ton. Ini meningkat dari tahun lalu 4400 ton," kata Kabag Pengadaan & TI PTPN VI, Rio Herman, Rabu (16/11/2022).
Rio menjelaskan, hingga akhir Oktober 2022 penjualan teh telah mencapai 4600 ton. "Insya Allah akhir tahun telah sesuai target," jelas Rio.
Dari tahun ke tahun, urai Rio, produksi teh basah atau teh segar dari kebun teh Kayu Aro di kabupaten Kerinci terus mengalami peningkatan seiring pemanfaatan lahan maksimal hingga pemeliharaan kebun.
Rio mengaku salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan langsung dengan pembeli potensial seperti owner teh brand prendjak, unilever, surya dan pembeli local lainnya dan saat ini pihaknya juga melakukan inovasi terhadap penjualan teh dan mitra pengusaha dengan sistem franchise atau waralaba.
"Biar penjualan meningkat, kami ajak mitra memasarkan teh Kayu Aro dengan sistem franchise atau waralaba. Ini lebih adil dan tentunya membantu para pengusaha kecil UMKM," sambung Rio.
Sistem franchise ini, tambahnya memberikan hak yang luas kepada mitra untuk menggunakan produk Teh Kayu Aro dalam berbagai inovasi pemasaran serta keuntungan penuh tanpa potongan.
"Mitra bisa pasarkan teh dengan inovasi sendiri, tentu tak meninggalkan nama Kayu Aro dalam seduhan teh yang dijual di cafe-cafe ," tutupnya.(*)
OJK Terbitkan Dua Aturan Baru Perkuat Pengawasan BP Tapera dan Penyertaan Modal Bank Umum
Berikan Kemudahan Pembiayaan, WOM Finance Buka Kantor Baru di Merlung
OJK Tertibkan Aturan Baru Perlakukan Khusus Daerah Terkena Dampak Bencana