Pencurian Marak, Dirut Tirta Mayang Minta Pihak Berwajib Ambil Tindakan Tegas

Senin, 28 November 2022 - 21:07:28


Dwike Riantara
Dwike Riantara /

Radarjambi.co.id-KOTA JAMBIMaraknya aksi pencurian yang mengincar aset pelayanan Perumda Tirta Mayang berupa meter air, kabel pompa, dan sebagainya, menimbulkan keresahan masyarakat karena suplai air terganggu dan ribuan pelanggan tidak mendapat air selama berhari-hari.

Kasus pencurian kabel pompa di Pasir Panjang yang terjadi beberapa hari lalu, contohnya, berdampak pada terhentinya aliran air selama 4 hari bagi sekitar 3.200 pelanggan, setara dengan 16 ribu jiwa, di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan, Jambi Kota Seberang.

"Menyadari dampak yang besar bagi masyarakat, kami minta kepada pihak yang berwajib untuk memberi perhatian khusus dan menindak tegas pelaku pencurian aset pelayanan publik," Direktur Utama Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara, menuturkan, Senin (28/11).

Dwike mengatakan, pihaknya juga mengharapkan pihak berwajib, pemerintah dan masyarakat untuk membantu Tirta Mayang mengamankan aset pelayanan air di Kota Jambi.

"Kami memiliki keterbatasan dalam mengawasi semua aset pelayanan di seluruh penjuru Kota Jambi. Petugas security kami juga tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menghadapi pencuri yang bersenjata tajam bahkan bersenjata api," Dwike menuturkan.

Oleh karena itu, ia mengharapkan khususnya pihak berwajib dapat mendampingi petugas Tirta Mayang dalam pengamanan.

"Sebelumnya sudah ada beberapa kali upaya pencurian di mana pelaku mengancam petugas kami dengan senjata tajam dan senjata api," ungkap Dwike.

Masyarakat juga diharapkan turut mengawasi dan melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan.

Sementara untuk kompesensi dari mobil tangki air sendiri masyarakat mengeluhkan karena tidak mendapatkan, terkait hal itu ia juga mengatakan jika kemampuannya tidak bisa memberikan satu per satu dari rumah ke rumah, maka pihaknya memberikan tangki air di beberapa titik sehingga masyarakat bisa memgambilnya secara gratis.

"Siang malam terus mengirim mobil tangki untuk mengisi tangi air tersebut," ungkapnya.

Dwike mengaku dalam waktu yang singkat tidak mungkin 16 ribu jiwa bisa dilayani karena keterbatasan, tetapi pihaknya telah dibantu oleh mobil damkar.

Namun saat ini dikatakan, normalisasi pengaliran air sudah berjalan secara bertahap.

Sementara, untuk pencurian meter air ia mengatakan hampir tiap hari mendapakan pengaduan di berbagai wilayah. Kemudian, untuk pencurian kabel pompa dikatakan terjadi beberapa waktu lalu, namun pencuri tersebut membawa senjata tajam dan senjata api sehingga petugas yang tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai.

"Kalau meteran hilang sesuai kontrak berlangganan itu tanggung jawab pelanggan,"Pungkasnya.(ria/akd)