Kapolda minta personel update potensi kerawanan jelang Pemilu

RADARJAMBI.CO.ID-Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono meminta jajaran intelijen keamanan (intelkam) sigap dan "mengupdate" setiap potensi gangguan kamtibmas di wilayah Provinsi Jambi menjelang Pemilu 2024.

" Dengan melakukan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini serta harus dapat merekonstruksi berbagai ancaman nyata yang dihadapi saat ini, terutama tahapan Pemilu 2024 yang kini sudah mulai dirasakan," kata Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono saat Rakernis Fungsi Intelkam Polda Jambi di Jambi, Senin.

Dia mengharapkan kepada seluruh jajaran personel intelkam untuk melakukan aksi-aksi nyata kegiatan intelijen yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan deteksi aksi guna mendukung fungsi lain serta untuk mengantisipasi permasalahan sosial dan kamtibmas yang masif akhir-akhir ini .

Dia menegaskan gejolak politik sudah mulai dirasakan, begitu pula dengan penyebaran informasi palsu melalui media sosial yang berpotensi mendiskreditkan salah satu pihak.

Hal ini apabila tidak ditangani akan menimbulkan konflik. Sehingga personel Intelkam Polda Jambi sebagai pendeteksi dini di bidang keamanan harus melakukan berbagai langkah nyata dan upaya konkret.

" Lakukan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan secara aktif dalam menangani suatu masalah di wilayah masing - masing," katanya.

Lebih lanjut, kata dia untuk selalu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan situasi yang terjadi tidak hanya pada tataran lokal wilayahnya, namun juga mengikuti perkembangan yang terjadi pada wilayah lain, regional dan global.

" Manfaatkan seluruh sumber daya organisasi yang ada untuk mendukung kegiatan operasional intelijen, sehingga hasil kegiatan dapat maksimal dan bermanfaat," katanya menjelaskan.

Kapolda Jambi juga menekankan optimalisasi kinerja Intelijen keamanan Polri dalam rangka persiapan pengamanan Natal dan tahun baru guna mewujudkan kamtibmas yang kondusif di Provinsi Jambi.

Dia mengingatkan kepada personel intelijen jangan hanya terpaku kepada tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang berhubungan dengan politik.

Selain itu, kata dia , target operasi juga harus dikembangkan ke sasaran lain terutama yang berkaitan dengan terorisme, mengingat pengalaman sebelumnya fenomena aksi-aksi teror yang meningkat menjelang pelaksanaan Natal dan Tahun Baru dan pesta demokrasi.(*)